kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkembangan kasus Asabri akan memperberat pergerakan saham-saham ini


Kamis, 04 Februari 2021 / 07:25 WIB
Perkembangan kasus Asabri akan memperberat pergerakan saham-saham ini


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ada perkembangan baru kasus PT Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri). Penyidik Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung menetapkan 8 tersangka dalam kasus korupsi Asabri, Senin (1/2). 

Menurut catatan Kontan.coid sebelumnya, tersangka kasus Asabri langsung ditahan pada Senin 1 Februari 2021 malam. Adapun inisial delapan tersangka tersebut adalah ARD, SW, HS, BE, IWS, LP, BT, dan HH.

Pengamat pasar modal sekaligus Direkrur Avere Investama Teguh Hidayat mengungkapkan, kejelasan kasus ini dapat menekan saham-saham yang ada dalam portofolio Asabri. "Dalam jangka panjang kalau misal masalah Asabri ini berlanjut, semestinya saham-saham akan turun lagi. Sebab, orang akan tahu saham-saham tersebut gorengan," ujar Teguh kepada Kontan.co.id, Rabu (3/2). 

Berdasar penelusuran Kontan.co.id, ada 17 saham dalam portofolio Asabri yakni INAF, MYRX, BBYB, NIKL, PPRO, IIKP, BTEK, FIRE, RIMO, PCAR, KAEF, HRTA, SMRU, POLA, SDMU, POOL, dan ICON. Beberapa saham terjebak dalam level terendah Rp 50 atau saham gocap, yakni MYRX, IIKP, BTEK, RIMO, SMRU, SDMU, dan POOL

Baca Juga: Jiwasraya bakal jual 10 aset properti di Menteng, berapa harganya?

Sementara sepuluh saham lainnya masih mencatatkan pergerakan. Hingga penutupan perdagangan kemarin, enam dari sepuluh saham itu masih mengalami penguatan, seperti INAF (5,98%), BBYB (1,22%), PPRO (1,35%), KAEF (8,36%), HRTA (2,78%), dan ICON ( 4,76%).

Berdasar pengamatan Teguh, saham-saham dalam portofolio Asabri yang menguat kemarin bukan karena digoreng, melainkan mekanisme pasar yang wajar. Akan tetapi, kenaikannya dipicu oleh kondisi pasar atau IHSG yang sedang bullish saja. 

Oleh karena itu, terhadap saham-saham tersebut, Teguh cenderung menghindarinya. Ke depan, Teguh melihat ada peluang saham-saham itu tertekan seiring dengan kejelasan kasus Asabri. 

Baca Juga: Deja Vu, Kasus Asabri Mirip Jiwasraya




TERBARU

[X]
×