kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Peringkat kredit naik, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 984 triliun


Rabu, 26 Juni 2019 / 19:03 WIB
Peringkat kredit naik, kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 984 triliun


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) mulai bertambah sejak Indonesia Standard and Poor's (S&P) menaikkan peringkat kredit di awal Juni 2019. 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 984,24 triliun per Selasa (25/6). Sejak awal tahun jumlah tersebut tumbuh Rp 90,99 triliun atau naik 10,19%. 

I Made Adi Saputra, Analis Fixed Income MNC sekuritas mengatakan kenaikan peringkat kredit Indonesia menaikkan kepercayaan investor asing, sehingga wajar kepemilikan asing di SBN. 

Rian Wisnu Murti, Chief Product Development and Head of Sharia Unit PT Eastspring Investments Indonesia menambahkan faktor yang membuat asing menambah kepemilikan di SBN meski kondisi global masih memanas adalah karena fundamental makro ekonomi Indonesia masih dinilai baik. 

"Inflasi terjaga dengan baik, cadangan devisa memang defisit tetapi masih dalam batas yang bisa dikontrol begitu juga dengan utang pemerintah, bahkan nilai tukar rupiah yang sempat bergejolak kini cenderung membaik tak lanjut bergerak liar, indikator ini yang paling asing cemaskan dan jika Indonesia bisa mempertahankan fundamental  maka bisa lebih menarik asing lagi," kata Rian, Rabu (26/6). 

Ari Pitojo, Chief Investment Officer Eastspring Indonesia mengatakan, real interest rate Indonesia yang kompetitif juga menambah ketertarikan asing masuk ke pasar obligasi dalam negeri. "Dibanding dengan negara dengan rating yang sama, real interest rate Indonesia paling menarik," kata Ari. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×