Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Yudho Winarto
“Tapi anyway secara fundamental, Indonesia terus-menerus membaik. Satu-satunya alasan incoming bid itu memang menurun, kenapa menurun, lebih karena ekspektasi yield masih bisa naik. Nanti kalau yieldnya sudah topping of, justru sudah turun sedikit, menurut saya bisa cepat balik lagi jumlah penawaran yang masuknya,” ujarnya.
Secara keseluruhan menurutnya tidak akan ada kejutan dari sisi penawaran. Hal ini karena apabila penawaran masuk masih terlalu kecil, maka pemerintah masih bisa mengambil opsi greenshoe.
Baca Juga: Pemerintah lelang enam seri sukuk pada Selasa pekan depan, target indikatif Rp 12 T
Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Management Indonesia, Ezra Nazula, masih belum dapat memberikan proyeksi detail mengenai lelang yang akan dilaksanakan Selasa besok, dikarenakan pasar yang masih volatile.
“Kami tetap perkirakan penawaran yang masuk akan lebih tinggi dari target pemerintah, dengan semua data-data yang sudah keluar dari AS sehingga level yield sekarang di 6.75% untuk 10 tahun merupakan level yang menarik untuk medium term. Untuk masuk dengan kondisi makro yang stabil seperti inflasi rendah dan bank sentral yang akomodatif,” ujarnya.
Dimas juga memperkirakan bahwa medium dan short tenor akan menjadi seri yang diburu, karena volatilitas pasar yang masih tinggi, dan investor masih banyak yang mencari aman, agak hati-hati. “Kalau dilihat dari kemarin lelang SUN (Surat Utang Negara), seri benchmark utama seperti FR0087 masih akan diminati. Jadi menurut saya, historical liquidity itu masih akan sangat berperan,” pungkas Dimas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News