kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Pergerakan Saham Alfamart (AMRT) Terus Merosot, Ini Sentimen Penyeretnya


Senin, 21 April 2025 / 17:46 WIB
Pergerakan Saham Alfamart (AMRT) Terus Merosot, Ini Sentimen Penyeretnya
ILUSTRASI. (KONTAN/Baihaki) Pergerakan harga saham dari emiten ritel pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) merosot sepanjang tahun berjalan.


Reporter: Rashif Usman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan harga saham dari emiten ritel pengelola Alfamart, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) merosot sepanjang tahun berjalan.

Pada penutupan perdagangan Senin (21/4), harga saham AMRT bertengger di level Rp 1.935 per saham atau melemah 1,28% dalam sehari. Secara tahun berjalan, pergerakan harga saham ini sudah terkoreksi sebesar 32,11%.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila, menjelaskan bahwa pelemahan saham AMRT dipicu oleh kekhawatiran terhadap penurunan daya beli masyarakat. Hal ini tercermin dari data inflasi yang sempat melemah, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap penurunan profitabilitas. 

Indy menerangkan kenaikan biaya operasional juga turut menjadi beban, karena dikhawatirkan akan menekan margin operasional perusahaan.

Selain itu, pergerakan saham AMRT juga dipengaruhi oleh data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mengalami tren pelemahan sejak Januari hingga Maret 2025.

Baca Juga: Pangkas Target Harga Merdeka Cooper (MDKA), Begini Rekomendasi Saham Panin Sekuritas

"Namun, untuk prospek AMRT jangka menengah dan panjang masih cukup menarik karena potensi penambahan gerai dan pesanan online," kata Indy kepada Kontan, Senin (21/4).

Sementara itu, Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis Setyo Wibowo, menilai bahwa pelemahan harga saham AMRT disebabkan oleh penurunan kinerja bottom line sepanjang tahun 2024. Kenaikan biaya operasional menjadi salah satu faktor yang menekan performa laba bersih tersebut.

Azis menjelaskan, ekspansi yang dilakukan oleh AMRT turut mendorong peningkatan beban gaji dan operasional, sehingga berdampak pada naiknya beban penjualan dan distribusi. Kemudian, harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold/COGS) juga mengalami lonjakan yang signifikan. 

"Disisi lain adanya faktor ketidakpastian global juga membuat asing keluar dari market domestik dan berpengaruh juga terhadap AMRT," ujar Azis kepada Kontan, Senin (21/4).

Meski begitu, Azis menerangkan penurunan harga saham ini membuat valuasi AMRT menjadi lebih menarik. Saat ini, AMRT diperdagangkan pada price to earnings ratio (P/E) sebesar 25,3 kali, lebih rendah dibandingkan rata-rata lima tahunnya yang berada di level 34,07 kali.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat secara teknikal, pergerakan AMRT saat ini sedang berada di fase downtrend dalam jangka pendek dan masih disertai dengan munculnya tekanan jual. 

"Dari indikator MACD dan Stochastic belum menunjukkan tanda penguatan," tambah Herditya kepada Kontan, Senin (21/4).

Rekomendasi Saham

Herditya merekomendasikan para investor maupun pelaku pasar untuk speculative buy saham AMRT dengan level support Rp 1.730 dan resistance Rp 2.190. Adapun target harga untuk saham AMRT berada di rentang level Rp 2.200-Rp 2.260 per saham.

Sementara, Azis menyarankan untuk memilih strategi trading buy pada saham AMRT dengan target harga Rp 2.210 per saham.

Adapun Indy merekomendasikan untuk buy on weakness saham AMRT dengan target harga di level Rp 3.100 per saham.

Kinerja Keuangan di Tahun 2024

Sebagai informasi tambahan, (AMRT) membukukan kenaikan pendapatan di tengah penurunan laba bersih di sepanjang tahun 2024.

AMRT membukukan laba bersih di tahun 2024 sebesar Rp 3,14 triliun, turun 7,5% bila dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun.

Sementara itu, penjualan AMRT pada tahun 2024 tercatat Rp 118,22 triliun, naik 10,54%, dari posisi tahun 2023 sebesar Rp 106,94 triliun. Beban pokok pendapatan perusahaan tercatat naik menjadi Rp 92,86 triliun, naik dari Rp 83,87 triliun. 

Dengan begitu, jumlah pendapatan bersih yang dikurangi beban pokok pendapatan menghasilkan laba bruto sebesar Rp 25,36 triliun, naik dari Rp 23,06 triliun.

Beban penjualan tercatat Rp 20,2 triliun, naik dari Rp 17,86 triliun. Beban umum dan administrasi mencapai Rp 2,17 triliun, meningkat dari Rp 1,89 triliun. Pendapatan lainnya tercatat Rp 1,22 triliun, turun dari Rp 1,23 triliun. 

Adapun beban lainnya tercatat melonjak menjadi Rp 126 miliar, meningkat dari Rp 88,63 miliar. Alhasil, laba usaha perusahaan tercatat turun menjadi Rp 4,07 triliun, dari Rp 4,42 triliun.

Secara rinci, pendapatan yang berasal dari segmen makanan tercatat mencapai Rp 83,28 triliun di tahun 2024, meningkat dari posisi tahun sebelumnya Rp 75, 65 triliun. Sementara, pendapatan dari bukan makanan mencapai Rp 34,94 triliun, naik dari Rp 31,28 triliun.

Baca Juga: IHSG Naik Tipis, Cek Rekomendasi Teknikal ESSA, PTPP, PTRO untuk Selasa (22/4)

Selanjutnya: Tembus 6 Juta Penonton, Film Jumbo Beri Inspirasi Banyak Anak

Menarik Dibaca: Tembus 6 Juta Penonton, Film Jumbo Beri Inspirasi Banyak Anak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×