Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah kembali melemah. Pelemahan kali ini terkait ketegangan yang terjadi di Korea Selatan serta krisis utang Eropa. Dua faktor ini disinyalir akan mengurangi tingkat permintaan dari aset-aset dengan yield tinggi dari emerging market.
"Tidak terkecuali, pergerakan rupiah terkena dampak dari adanya serangan Korut atas Korsel yang terjadi kemarin. Selain itu, penurunan pemeringkatan utang Irlandia oleh S&P turut menekan aset-aset Indonesia," jelas Bambang Eko Joewono, head of the global-market division PT Bank UOB Buana kepada Bloomberg.
Pagi tadi, rupiah melemah 0,1% menjadi 8.982 per dollar. Ini merupakan level paling lemah dalam seminggu terakhir setelah Standard & Poor's Rating Services memangkas rating utang jangka panjang Irlandia. Pada pukul 10.32, rupiah berada di posisi 8.976.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News