Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan rupiah pada perdagangan Jumat (27/8) akan ditentukan oleh pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell nanti malam. Saat ini, pelaku pasar masih wait and see dan menantikan seperti apa pernyataan Powell pada simposium Jackson Hole.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengatakan, timbul kekhawatiran dari pelaku pasar jika Powell akan memberi sinyal mengenai tapering dalam pidatonya nanti. Beberapa analis memperkirakan, The Fed kemungkinan akan mengumumkan waktu tapering pada rapat bulan September mendatang.
“Jika kita berkaca dari tahun 2013, ketua The Fed saat itu, Ben Bernanke, juga memberi sinyal tapering di Jackson Hole dan mulai mengumumkan tapering di rapat bulan September. Sehingga hal ini tidak menutup kemungkinan akan diulangi oleh Powell,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (26/8).
Walau begitu, ada beberapa pelaku pasar yang meragukan hal tersebut mengingat virus corona varian Delta tengah menyebar di Amerika Serikat (AS). Hal ini dikhawatirkan bisa mengganggu pemulihan ekonomi AS, dan membuat tapering tidak perlu terburu-buru dilakukan.
Baca Juga: Jelang simposium Jackson Hole, rupiah melemah 0,14% ke Rp 14.418 per dolar AS
Selain itu, Alwi bilang, faktor lain yang patut dicermati adalah rilis data PDB dan klaim pengangguran yang akan dirilis hari ini. Saat ini, ekspektasi pasar adalah PDB diperkirakan tumbuh 6,7% di kuartal 2 pada pembacaan kedua.
Sementara klaim pengangguran di AS diperkirakan turun 345.000. Jika datanya melampaui ekspektasi, kemungkinan akan semakin menguatkan rencana tapering tersebut.
Karena itu, Alwi memperkirakan rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 14.395 - Rp 14.475 per dolar AS pada akhir pekan ini.
Adapun, rupiah di pasar spot mengakhiri perdagangan hari ini (26/8) dengan ditutup melemah 0,14% di level Rp 14.418 per dolar AS. Kompak, rupiah di kurs JISDOR juga koreksi 0,10% ke level Rp 14.423 per dolar AS.
Selanjutnya: Indika Energy (INDY) targetkan komposisi pendapatan non batubara mencapai 50% di 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News