Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Upaya lainnya adalah membuka kode domisili usai pembukaan penutupan sesi pertama. Saat ini, kode broker dan domisili hanya dibuka setelah perdagangan sesi kedua selesai.
Sebelumnya, Executive Director JP Morgan Indonesia Henry Wibowo menilai, aspek likuiditas di pasar modal Indonesia masih kurang sebab salah satu kriteria untuk bisa menambah bobot.
"Untuk Indonesia bisa memenangkan indeks global ada tiga aspek, yaitu kapitalisasi pasar, likuiditas dan free float. Tapi menurut saya salah satu yang penting ialah likuiditas," jelas dia.
Baca Juga: BEI Umumkan Evaluasi Mayor Indeks Syariah, BRPT dan JSMR Jadi Sorotan
Henry mencermati, sudah banyak inisiatif yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong dan menaikkan likuiditas pasar.
Meski begitu, dia menilai masih banyak ruang bagi otoritas bursa untuk meningkatkan likuiditas di pasar. Pasalnya, dari 900 saham yang tercatat di BEI hanya puluhan saham yang aktif ditransaksikan.
"Setiap hari yang transaksinya di atas US$ 10 juta, bisa dihitung jari dan itu biasanya saham perbankan, Astra, beberapa konsumer dan GOTO sisanya rata-rata semua di bawah US$ 10 juta," ucap Henry.
Dia bilang bahkan banyak saham yang transaksinya di bawah US$ 5 juta. Memang, bagi investor ritel angka atau besaran likuiditas tersebut sudah lebih cukup, tetapi tidak bagi investor institusi.
Baca Juga: Paket Stimulus BEI dan OJK Tak Mempan untuk Gairahkan Pasar Saham Indonesia
Henry bilang biasanya institusi besar, yang dana kelolaan mencapai US$ 1 miliar bahkan ada yang sampai US$ 100 miliar, ketika mereka mau mengambil posisi bisa menggelontorkan US$ 50 juta-US$ 100 juta.
"Bayangkan kalau mereka mau beli saham yang likuiditasnya cuma US$ 1 juta, ketika mau pasang posisi US$ 50 juta artinya mereka harus 50 hari membeli satu saham," jelasnya.
Selanjutnya: Sarana Mitra Luas (SMIL) Siapkan Rp 20 Miliar Untuk Buyback Saham
Menarik Dibaca: DLH Jakarta Jalankan Pilot Project Pengelolaan Sampah di 6 Kelurahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News