Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di awal pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi menyusut. Pada Jumat (10/6) pekan lalu, indeks saham ditutup menurun 0,59% menjadi 4.848,06.
Kepala Riset Millenium Danatama Sekuritas, Parningotan Julio menyebutkan, pasar saham masih dibayangi sejumlah isu, salah satunya perekonomian global yang belum pulih. Bahkan Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini menjadi 2,4% dari sebelumnya 2,9%.
Isu Brexit juga turut menekan pasar saham global, termasuk di Indonesia. Di saat yang sama, pergerakan dollar Amerika Serikat saat ini masih sangat dominan. Dari dalam negeri, menurut Julio, pelaku pasar menanti kebijakan pemerintah mengenai pengampunan pajak atau tax amnesty.
Dia memprediksi IHSG di awal pekan ini cenderung bearish di rentang 4.800-4.868.
Sementara analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya memperkirakan IHSG berpotensi menguat di rentang 4.839 - 4.945. Proyeksi itu ditunjang oleh menguatnya harga komoditas dan potensi tertundanya kenaikan suku bunga acuan The Fed.
"Nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dollar AS," William memprediksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News