kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.290   30,00   0,18%
  • IDX 6.750   -53,40   -0,78%
  • KOMPAS100 997   -8,64   -0,86%
  • LQ45 770   -6,78   -0,87%
  • ISSI 211   -0,72   -0,34%
  • IDX30 399   -2,48   -0,62%
  • IDXHIDIV20 482   -1,69   -0,35%
  • IDX80 113   -1,02   -0,90%
  • IDXV30 119   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 131   -0,75   -0,57%

Performa reksadana dollar AS kian kinclong


Senin, 05 November 2012 / 14:12 WIB
Performa reksadana dollar AS kian kinclong
ILUSTRASI. Petugas memeriksa alat otomatis penuh untuk RT PCR COVID-19 di Lab Prodia Pusat Rujukan Nasional, Jakarta, Kamis (10/9/2020). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Performa obligasi domestik yang kinclong pada semester kedua ini, turut memberikan pengaruh signifikan terhadap kinerja reksadana pendapatan tetap berdenominasi dollar AS, yang notabene banyak menggunakan obligasi pemerintah seri INDON.

Data yang didapat dari PT Infovesta Utama menunjukkan, untuk periode year to date (31 Desember 2011-2 November 2012) imbal hasil tertinggi untuk reksadana pendapatan tetap berbasis dollar AS adalah sebesar 9,17%. "Ini merupakan return tertinggi selama 3 tahun terakhir," kata Edbert Suryajaya, analis Infovesta Utama kepada KONTAN, Senin (5/11).

Edbert menjelaskan, return sebesar itu dicetak oleh produk CIMB Principal Dollar Bond milik PT CIMB Principal Asset Management. Lalu, di posisi kedua ada produk TRAM Pendapatan Tetap USD milik PT Trimegah Asset Manajemen yang mencetak return 7,86% (ytd).

Kemudian di posisi ketiga ada produk Investa Dana Dollar Mandiri yang returnnya sebesar 7,19% (ytd) milik PT Mandiri Investasi (MI).

Edbert memperhatikan, kenaikan return mulai pesat setelah bulan Mei, di mana investor asing sudah mulai mengincar obligasi Indonesia termasuk yang seri INDON.

"Kencangnya kenaikan return reksadana pendapatan tetep dollar AS masih in line dengan pasar saham juga," ujar Edbert.

Namun dia mengingatkan, hendaknya nasabah reksadana pendapatan dollar AS waspada terhadap harga obligasi yang terus menerus naik. "Ada kemungkinan ada profit taking yang cukup signifikan," ulas Edbert.

Mengenai depresiasi rupiah terhadap dollar AS, Edbert menyebut tidak ada kaitannya secara langsung terhadap imbal hasil reksadana dollar AS. "Berpengaruh jika ada proses konversi dari dollar AS ke rupiah ataupun sebaliknya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×