Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
Sepanjang semester satu 2016 saja produksi batubara China sudah turun 9,7% menjadi 1,63 miliar ton dibanding periode yang sama tahun lalu.
“Ini dilakukan China karena biaya produksi dan operasional tambang batubara dalam negeri lebih tinggi dibanding impor, maka produksi dipangkas dan impor tergenjot,” papar Ibrahim.
Ambil contoh, PetroChina Co dan Cnooc Ltd menutup beberapa tambang batubaranya yang sudah tidak menguntungkan.
Maka Ibrahim menduga harga batubara masih akan mampu pertahankan kenaikannya. Bukan tidak mungkin harga batubara mengejar level US$ 65,00 per metrik ton. “Katalis dari China cukup positif apalagi selama kenaikan harga minyak mentah ikut terjaga,” tebaknya.
Lagipula, di awal pekan beban dari USD masih minim, sehingga harga komoditas masih bergerak cukup positif termasuk batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News