CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perdana melantai di bursa, saham Bundamedik (BMHS) melesat 24,71%


Selasa, 06 Juli 2021 / 10:14 WIB
Perdana melantai di bursa, saham Bundamedik (BMHS) melesat 24,71%
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham?PT Bundamedik Tbk (BHMS)


Reporter: Kenia Intan | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bundamedik Tbk mencatatkan saham perdana atau listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (6/7). PT Bundamedik Tbk listing di bursa dengan kode saham BMHS.

Saat pertama diperdagangkan, harga saham BMHS melesat hingga  24,71% atau 84 poin ke level 424. Harga saham BMHS saat penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) adalah Rp 340 per saham.

Oleh karenanya, emiten ke-24 yang melantai di bursa sepanjang tahun 2021 itu secara otomatis terkena auto rejection atas atawa ARA. Asal tahu saja, berdasar ketentuan bursa, batas kenaikan saham dengan harga acuan Rp 200 hingga Rp 5.000 adalah 25%.

Baca Juga: Siap melantai hari ini, Bundamedik raup dana Rp 210,8 miliar dari IPO

Saat IPO, BMHS menawarkan 682 juta saham baru atau setara 7,93% dari modal ditempatkan dan disetor setor penuh setelah IPO dan pelaksanaan konversi obligasi. Setiap saham BMHS ditawarkan dengan harga Rp 340.

“ PT Bundamedik Tbk merupakan perusahaan induk sekaligus emiten ke-2 dari grup usaha yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia setelah PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS), perusahaan asosiasi Perseroan yang lebih dulu telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia," ungkap Direktur PT Bundamedik Tbk Nurhadi Yudiyantho dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (6/7).

Selama masa penawaran umum yang berlangsung 30 Juni 2021 dan 1-2 Juli 2021, emiten yang berkedudukan di Jakarta itu mengalami kelebihan pemesanan atau oversubscribed pada penjatahan terpusat (pooling allotment) sebanyak lebih dari 40 kali.

 

Dalam menggelar penawaran umum, BMHS menggandeng PT Ciptadana Sekuritas Asia yang bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

BMHS mengantongi dana segar hingga Rp 232 miliar selama IPO. Dana tersebut rencananya akan dimanfaatkan untuk membeli kembali sisa pokok obligasi Perseroan setelah pelaksanaan konversi obligasi.

Selain itu, sisa dana akan digunakan untuk modal kerja, antara lain pembelian obat, alat medis, dan kebutuhan penunjang lainnya yang bertujuan memenuhi kebutuhan operasional terkait pelayanan kesehatan.

Asal tahu saja, hingga saat ini PT Bundamedik Tbk memiliki lima rumah sakit, dua klinik, dan 10 klinik bayi tabung. Perseroan juga memiliki 19 laboratorium yang tersebar di seluruh Indonesia di antaranya Jakarta, Depok, dan Padang.

Sebagai pengelola RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, RSU Bunda Padang, RSU Bunda Jakarta dan RSIA Citra Ananda, BMHS memiliki kapasitas tempat tidur hingga 433 unit. Sementara itu, perusahaan memiliki 73 dokter umum, 342 dokter spesialis, serta 1.758 tenaga perawat dan staf pendukung lainnya

Baca Juga: OJK tetapkan saham Bundamedik sebagai efek syariah

Ke depannya, BMHS akan terus mengembangkan jaringannya dengan melakukan akuisisi dan/atau membangun rumah sakit dan klinik. Selain itu, perluasan jaringan juga dapat dilakukan melalui penambahan kapasitas, misalnya dengan melakukan peningkatan sarana dan fasilitas rumah sakit dan yang sudah dimiliki.

Sekadar informasi, PT Bundamedik Tbk telah berdiri sejak tahun 1973. Rumah sakit pertama yang didirikannya adalah Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda Jakarta.

Dalam menjalankan usahanya, BMHS menawarkan layanan kesehatan spesialis yang lengkap seperti prosedur bedah kompleks, layanan laboratorium, fasilitas radiologi dan imaging, layanan kesehatan umum, layanan diagnostik dan darurat di Indonesia dengan mengedepankan pelayanan kesehatan.

Dengan mengedepankan tiga pilar layanan kesehatan yang dimiliki yaitu rumah sakit dan klinik, jejaring klinik fertilitas Morula, dan laboratorium Diagnos Indonesia, BMHS telah menciptakan ekosistem kesehatan yang terintegrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×