kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Perdagangan perdana, harga saham Widodo Makmur Perkasa (WMPP) merosot 6,88%


Senin, 06 Desember 2021 / 09:33 WIB
Perdagangan perdana, harga saham Widodo Makmur Perkasa (WMPP) merosot 6,88%
Direktur Utama PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) Tumiyana dan Komisaris WMPP Setyo Wasisto usai pencatatan perdana saham WMPP di Bursa Efek Indonesia, Senin (6/12).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Widodo Makmur Perkasa Tbk resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Senin (6/12). Pada hari perdana perdagangannya, saham berkode WMPP ini dibuka stagnan atau sama dengan harga initial public offering (IPO) Rp 160 per saham, lalu merosot 6,88% ke posisi Rp 149 per saham.

Melalui IPO, perusahaan tercatat ke-46 sepanjang 2021 ini melepas 4,41 miliar saham baru ke publik atau setara 15,02% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan begitu, induk usaha PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMUU) ini memperoleh dana segar sebesar Rp 707,04 miliar.

Widodo Makmur Perkasa berencana menggunakan sekitar 11,50% dana IPO untuk membiayai pengembangan kerja sama operasi (KSO) export yard, logistik, dan rumah potong hewan di Australia bersama mitra. Kemudian, sekitar 19% akan dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatra, Sulawesi, dan Papua.

Selanjutnya, WMPP akan menggunakan sekitar 19% dana IPO untuk pemberian modal kepada entitas usaha. Sementara sisanya sekitar 50,50% akan digunakan untuk modal kerja perusahaan.

Baca Juga: Ini empat perusahaan yang listing di bursa pada Senin (6/12)

Direktur Utama sekaligus Pendiri WMPP Tumiyana menjelaskan, IPO merupakan salah satu strategi perusahaan dalam meningkatkan kapasitas pendanaan untuk mengakselerasi rencana pertumbuhan jangka panjang yang telah dirancang. "Selain itu dengan langkah ini, kami juga akan menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang lebih baik yang juga akan mempercepat pertumbuhan WMPP grup secara umum," kata Tumiyana dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12).

Direktur Keuangan WMPP Eko Agmi Andriana menambahkan, selama masa penawaran umum WMPP yang diselenggarakan pada 30 November-2 Desember 2021, saham WMPP mendapatkan minat yang sangat positif dari para investor. "Seluruh saham yang ditawarkan perusahaan dapat terserap dengan baik," ucap Eko.

Dalam IPO ini, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT CIMB Niaga Sekuritas, PT Surya Fajar Sekuritas, dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Sementara itu, penjamin emisi efek terdiri dari PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Valbury Sekuritas Indonesia, dan PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk.

Baca Juga: Sepanjang 2021, Pendanaan di BEI Capai Rp 306 Triliun

Prospek bisnis

Perusahaan yang berdiri tahun 1995 ini bergerak di bidang barang konsumsi dan komoditas agrikultur yang terintegrasi secara holistik. WMPP memiliki lima lini bisnis, yaitu peternakan sapi, peternakan unggas, daging olahan, komoditas, serta konstruksi dan energi.

Tumiyana memperkirakan, sektor pangan di Indonesia masih
memiliki ruang pertumbuhan yang sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan kelas menengah yang akan menjadi pendorong utama peningkatan konsumsi daging sapi dan produk unggas di Indonesia. Terdapat 80,3 juta penduduk Indonesia atau 30% dari total populasi yang termasuk dalam kategori segmen kelas menengah.

Selain itu, rendahnya konsumsi daging sapi dan unggas di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya menghadirkan ruang pertumbuhan yang cukup besar. "Belum lagi diperkirakan bahwa 5-10 tahun ke depan akan terjadi krisis pangan dunia, yang mana kami yakini dengan kekayaan alam yang kita miliki Indonesia akan berperan sebagai salah satu kekuatan pangan dunia," ungkap Tumiyana.

Sepanjang tahun 2020, WMPP membukukan penjualan Rp 3,03 triliun atau tumbuh 7,92% dari realisasi 2019 yang sebesar Rp 2,81 triliun. Akan tetapi, laba bersih WMPP tercatat merosot 23,59% yoy dari Rp 106,58 miliar menjadi Rp 81,44 miliar.

Sementara itu, penjualan per Juni 2021 melesat 80,04% yoy, dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 2,71 triliun. Sejalan dengan itu, laba bersih WMPP melonjak 189,32% yoy, dari Rp 43,45 miliar menjadi Rp 125,7 miliar. Adapun aset WMPP per Juni 2021 mencapai Rp 4,18 triliun, terdiri dari liabilitas Rp 2,61 triliun dan ekuitas Rp 1,57 triliun.

Baca Juga: Widodo Makmur Perkasa akan meraup dana IPO Rp 707,04 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×