kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,78   -4,24   -0.47%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Percaya Prospek Bisnis, IFC Guyur Rp 2,3 Triliun ke GOTO


Selasa, 03 Oktober 2023 / 09:40 WIB
Percaya Prospek Bisnis, IFC Guyur Rp 2,3 Triliun ke GOTO
GoTo


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Induk Gojek, Tokopedia, dan GTF yakni PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) meraih pendanaan sebesar US$ 150 juta atau setara dengan Rp 2,3 triliun (kurs Rp 15.500/US$) dari International Finance Corporation (IFC) demi mendorong inklusi keuangan dan keberlanjutan di Indonesia.

Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan kesepakatan ini semakin menegaskan komitmen bersama dalam memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.

Patrick mengatakan, investasi strategis IFC di GoTo juga merefleksikan visi bersama dalam meningkatkan akses dan peluang di Indonesia. Hal ini juga menegaskan posisi terdepan GoTo dalam praktik lingkungan, sosial, dan tata kelola (LST) di kawasan ini, serta reputasi global IFC sebagai pendukung praktik terbaik LST.

“Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi,” jelas Patrick, dalam siaran pers, dikutip Kontan, Selasa (3/10).

Patrick menegaskan, kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring dengan langkah perseroan dalam menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka.

Baik GOTO maupun IFC akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia, di mana 97 juta masyarakat berusia dewasa belum atau kurang mendapatkan akses ke layanan perbankan (unbanked). Selain itu, kolaborasi keduanya juga untuk memperkuat dan meningkatkan strategi dan implementasi LST GoTo. 

Situs resmi IFC mencatat, lembaga ini adalah bagian dari Bank Dunia dan fokus pada pendanaan sektor swasta di pasar negara berkembang di lebih dari 100 negara. Pada tahun fiskal 2023, IFC menginvestasikan US$ 43,7 miliar atau sekitar Rp 677 triliun kepada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang. Dilansir dari situs IFC, salah satu syarat investasi IFC adalah perusahaan yang mempunyai prospek untuk untung sehingga kemitraan ini menunjukkan kepercayaan IFC kepada GOTO. 

Menanggapi investasi ini, Euan Marshall, IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste, mengapresiasi kepemimpinan GOTO, sebagaimana ditunjukkan melalui komitmen dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta kontribusi GOTO dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

“Bagi kami, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh Indonesia,” katanya.

Kemitraan ini juga mencakup komponen non-finansial untuk mendukung perusahaan dalam transisi para mitra pengemudi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.

Private Placement GOTO

GOTO akan menerima investasi IFC melalui penerbitan saham baru dalam rangka peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.

Secara detail, mekanisme adalah, pertama-tama GOTO akan menerbitkan sejumlah saham baru yang akan diambil bagian seluruhnya oleh Bhinneka Holdings (22) Limited, perusahaan independen. Bhinneka Holdings itu akan memperoleh dana untuk melakukan pembelian saham baru GOTO melalui penerbitan instrumen obligasi bersifat ekuitas (exchangeable bond) kepada IFC dan firma investasi privat Franke & Company, Inc. dengan nilai US$ 150 juta.

Instrumen bond yang diterbitkan Bhinneka itu bisa ditukarkan dengan saham Seri A GOTO yang telah dibeli Bhineka pada harga penukaran Rp 135, yang merupakan premium sebesar (50%) dari harga rata-rata tertimbang saham GOTO sebulan terakhir per2 Oktober 2023. Instrumen efek bersifat utang ini memiliki tingkat kupon sebesar 5% per tahun yang dibayarkan dua kali dalam satu tahun dan akan jatuh tempo pada Oktober 2028.

Dana hasil private placement ini akan digunakan untuk modal kerja GOTO dan anak perusahaan sebagaimana telah disetujui sebelumnya melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun 2023.

Bertindak sebagai bank penempatan (joint placing agent) untuk penerbitan instrumen efek bersifat utang kepada investor ini ialah Citigroup Global Markets Limited dan Goldman Sachs (Singapore) Pte.

Sampai saat ini, manajemen GoTo mengklaim pihaknya mencatatkan kemajuan yang baik dalam mewujudkan Komitmen Tiga Nol, yaitu Nol Emisi, Nol Sampah, dan Nol Hambatan, pada tahun 2030.

Kemajuan tersebut di antaranya ditunjukkan melalui uji coba terbatas kendaraan listrik roda dua di kawasan Jakarta Selatan, upaya mengurangi pengemasan berlebihan dan sampah sekali pakai dari unit bisnis On-Demand Services (Gojek) dan E-Commerce perseroan (Tokopedia), serta berbagai inisiatif lain untuk mewujudkan inklusi keuangan dan penghidupan yang berkesinambungan bagi para mitra pengemudi dan pedagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×