kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang dagang dan penantian RDG BI menyokong rupiah


Selasa, 22 Oktober 2019 / 18:06 WIB
Perang dagang dan penantian RDG BI menyokong rupiah
ILUSTRASI. Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dollar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kombinasi dari eksternal dan internal membuat rupiah mampu melanjutkan penguatan di hari ini. Selasa (22/10), kurs rupiah di pasar spot menguat 0,28% menjadi Rp 14.041 per dolar Amerika Serikat (AS). Setali tiga uang, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia pun terapresiasi 0,52% ke level Rp 14.058 per dolar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, sentimen eksternal yang menyokong mata uang Garuda datang dari peluang gencatan senjata dari AS dan China terkait perang dagang. Terlebih, Presiden AS Donald Trump sudah menegaskan optimismenya terhadap kesepakatan dagang fase pertama bakal terjadi di bulan depan. 

Kedua negara adikuasa kabarnya bakal menandatangani kesepakatan damai sebelum pertemuan APEC di Cile bulan depan. "Optimisme pasar menguat terkait perang dagang dan membuat rupiah ikut mendapatkan angin segar," kata dia.

Baca Juga: LPS meramal likuiditas perbankan akan melonggar di sisa tahun ini

Sementara dari dalam negeri, pergerakan rupiah disokong ekspektasi pasar terhadap hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di pekan ini. Josua menilai, peluang BI kembali memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps di bulan ini terbuka lebar. "Rupiah juga mendapat keuntungan dari rally di pasar obligasi yang sudah berlangsung sejak pekan lalu," tambah dia. 

Posisi rupiah sebenarnya sempat menguat tajam. Salah satunya berkat konfirmasi bahwa Sri Mulyani kembali menjadi menduduki pos Menteri Keuangan. Alhasil, pasar pun lebih tenang lantaran pengelolaan fiskal lebih terjaga dalam lima tahun ke depan.

Baca Juga: Rupiah menembus Rp 13.999 per dolar, pasar respon positif nama-nama calon menteri

"Tetapi jelang penutupan, rupiah cenderung tertekan sehingga penguatannya tidak terlalu signifikan lagi setelah terseret pelemahan yuan," ujar Josua.

Untuk pergerakan besok, Josua optimistis rupiah kembali terapresiasi. Terlebih jika pos menteri di jajaran ekonomi lebih jelas dan sesuai prediksi pasar. Dia pun menebak, rupiah di Rabu (23/10) ada di kisaran Rp 13.980-Rp 14.080 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×