Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga perak naik di atas US$ 49 per ons troi pada Kamis (23/10), memulihkan beberapa kerugian dari awal pekan karena meningkatnya perdagangan global dan ketegangan geopolitik mendorong permintaan aset safe haven.
Seperti dikutip Tradingeconomics, Kamis (23/1/), laporan menunjukkan bahwa Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan pembatasan ekspor ke Tiongkok yang melibatkan perangkat lunak buatan AS, meskipun Presiden AS Donald Trump kemudian mengonfirmasi rencana untuk bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Pada saat yang sama, pemerintahan Trump memasukkan produsen minyak utama Rusia, Rosneft dan Lukoil, ke dalam daftar hitam dalam upaya mendorong Moskow untuk berunding guna mengakhiri perang Ukraina.
Baca Juga: Kilau Perak Diprediksi Lebih Mentereng dari Emas, Ini Penjelasan Analis
Meskipun mengalami rebound, harga perak masih hampir 10% di bawah rekor tertinggi yang dicapai pekan lalu di tengah aksi ambil untung yang meluas.
Lonjakan baru-baru ini didorong oleh arus masuk aset safe haven yang kuat dan optimisme tentang permintaan industri jangka panjang perak pada kendaraan listrik, pusat data, dan pembangkit listrik tenaga surya, di samping pengetatan pasokan di brankas London dan Shanghai.
Selanjutnya: Pemerintah Tunda Kenaikan Iuran, Risiko Defisit BPJS Kesehatan Mengintai
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Noodle Fair Periode 16-31 Oktober 2025, Pop Mie Beli 2 Lebih Hemat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News