kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyaluran kredit emiten perbankan terus meningkat


Selasa, 05 Oktober 2021 / 18:52 WIB
Penyaluran kredit emiten perbankan terus meningkat
ILUSTRASI. Melansir data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit per Agustus 2021 tumbuh sebesar 1,16% secara tahunan.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit perbankan semakin membaik. Melansir data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kredit per Agustus 2021 tumbuh sebesar 1,16% secara year on year (yoy) dan meningkat 1,91% dibandingkan akhir tahun lalu atau secara year to date (ytd). Pada bulan Juli 2021, kredit perbankan hanya tumbuh sebesar 0,5%.

Kepala Riset RHB Sekuritas Andrey Wijaya menilai, kenaikan angka kredit di Agustus  2021 didorong oleh pelonggaran kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), yang menyebabkan mulai pulihnya kegiatan ekonomi. “Optimisme pertumbuhan ekonomi yang lebih baik di Agusutus mendorong pertumbuhan kredit, baik pinjaman konsumsi atau juga pinjaman modal kerja,” terang Andrey kepada Kontan.co.id, Selasa (5/10).

Analis Ciptadana Sekuritas Asia Erni Marsella Siahaan melaporkan, emiten perbankan di bawah cakupan analisisnya mengalami pertumbuhan pinjaman sebesar 4,7% yoy dan 0,6% secara month-on-month (mom) pada Agustus  2021. Realisasi ini tumbuh setelah pada Juli 2021 sedikit melambat 0,1% mom karena adanya PPKM darurat.

Baca Juga: Mau take over KPR? Simak tawaran dari Bank Mandiri

Adapun sejumlah bank yang berada di bawah analisis Ciptadana antara lain perbankan big four, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT  Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Ada pula PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT BTPN Syariah Tbk (BTPS), dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) untuk perbankan digital.

Pertumbuhan kredit terkuat datang dari BMRI yang tumbuh 8,1% yoy, disusul oleh bank-bank dengan segmentasi mikro seperti BBRI (6,2% yoy) dan BTPS (13,6% yoy). Meskipun pertumbuhan kredit relatif lebih kuat, likuiditas juga dilaporkan membaik dengan loan to deposit ratio (LDR) yang turun menjadi 80,3% pada Agustus 2021 dari 80,7% pada Juli 2021. Hal ini karena total simpanan yang tumbuh solid, yakni pada level 8,9% yoy dan 1,1% mom.

Baca Juga: Industri keuangan sambut positif pembentukan task force oleh OJK

Net interest margin (NIM) untuk bank di bawah cakupan Ciptadana meningkat 100 basis points (bps) secara tahunan menjadi 8,0% di delapan bulan pertama 2021, sementara NIM secara bulanan meningkat 30 bps menjadi 8,1% di Agustus 2021. Erni menyebut, hal ini ditopang oleh hasil pinjaman (kredit) yang merata, terutama di bank-bank besar seperti BBRI, BMRI, dan BBCA.

Di sisi lain, Andrey mengungkapkan bahwa kredit macet atau non-performing loans (NPL) kemungkinan akan naik di kuartal ketiga 2021 dibandingkan dengan kuartal kedua karena adanya PPKM yang diperketat di bulan Juli dan Agustus. “Tapi, di kuartal keempat, NPL seharusnya turun,” kata Andrey. 

Baca Juga: Likuiditas cukup, Bank Panin siap lunasi obligasi jatuh tempo senilai Rp 2,12 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×