Reporter: Dyah Megasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pada penutupan perdagangan saham sesi pertama, Selasa (28/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali merosot hingga 55,374 poin (4,75%) ke posisi 1.111,035. Posisi ini merupakan yang terendah sejak akhir 2005. Memang, pelemahan indeks sudah terlihat sejak pembukaan pada sesi pagi di mana IHSG sempat turun tajam hingga 70 poin lebih.
Beberapa saham yang harganya mengalami penurunan antara lain, PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) turun Rp 250 menjadi Rp 5.100, PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) turun Rp 200 menjadi Rp 3.950, PT Indosat Tbk (ISAT) turun Rp 150 menjadi Rp 4.850, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) turun Rp 110 menjadi Rp 1.230, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp 275 menjadi Rp 2.675 dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) turun Rp 200 menjadi Rp 2.000.
Satrio Utomo, Equity Capital Market Strategist Trimegah Securities mengatakan, auto reject yang ditentukan oleh otoritas bursa memang efektif untuk menekan indeks agar tak jatuh lebih dalam. Namun sebaliknya, indeks kesulitan untuk kembali menguat. Walhasil, Satrio pun kesulitan untuk memperkirakan indeks akan bergerak ke mana. "Yang pasti, sentimen dari global ternyata sangat besar, sehingga tekanan jual sangat tinggi," kata Satrio.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News