Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) untuk fokus pada layanan produk digital dan menutup layanan produk fisik per Februari 2024 dinilai menjadi langkah positif.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menyebut penutupan layanan produk fisik di website dan aplikasi Bukalapak merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan.
“Karena memang Bukalapak fokusnya di bisnis digital marketplace dan itu yang harus dipertahankan dan dikembangkan,” kata Nafan kepada Kontan.co.id, Kamis (16/1).
Nafan menilai memang untuk mencapai titik impas atau profitabilitas, BUKA harus bersabar karena emiten teknologi ini harus menggenjot pendapatan, tetapi BUKA sudah berada di jalan yang tepat.
“Apalagi dengan penutupan layanan fisik dan fokus pada layanan digital, BUKA sebenarnya menekan beban dan biaya sehingga bisa menyehatkan laporan keuangannya,” ucap Nafan.
Baca Juga: Bos Bukalapak (BUKA) Beberkan Strategi Bisnis Usai Tutup Layanan Fisik
Lebih lanjut, Nafan merekomendasikan akumulasi pada BUKA dengan target harga di Rp 163. Hingga akhir perdagangan Kamis (16/1), BUKA parkir di level Rp 121 atau melemah 1,63% dibanding penutupan sebelumnya.
Sebelumnya, Direktur Bukalapak Victor Lesmana menjelaskan penutupan layanan produk fisik Bukalapak tidak akan berdampak terhadap kelangsungan usaha dan kondisi keuangan.
“Karena biaya operasional yang dikeluarkan untuk membuka layanan produk positif cukup signifikan sehingga penutupan ini memberikan dampak positif,” jelasnya dalam paparan publik secara virtual, Kamis (16/1).
Baca Juga: Rencana Bukalapak (BUKA) Habiskan Sisa Dana IPO Rp 9,33 Triliun
Victor menjelaskan selain website dan aplikasi Bukalapak, lini bisnis marketplace atau e-commerce, BUKA masih punya beberapa platform dengan merek yang berbeda-beda.
Misalnya, di segmen gim ada Itemku dan Lapak Gaming. BUKA juga aplikasi investasi yang bernama B-Money. Masing-masing aplikasi memiliki target pasar yang berbeda-beda.
“BUKA sudah mengembangkan berbagai macam platform maupun bisnis itu selama beberapa tahun terakhir dan kontribusi businya sudah positif dan harus bertumbuh,” ucap Victor.
Selanjutnya: Susu dan 4 Minuman Penyebab Jerawat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan
Menarik Dibaca: Susu dan 4 Minuman Penyebab Jerawat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Berlebihan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News