kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penurunan tarif batas atas ancam laba bersih, Garuda (GIAA) tutup sejumlah rute


Rabu, 22 Mei 2019 / 18:53 WIB
Penurunan tarif batas atas ancam laba bersih, Garuda (GIAA) tutup sejumlah rute


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mengeluarkan kebijakan baru berupa penurunan tarif batas atas tiket pesawat bermesin jet sebanyak 12%-16%. Merespons hal tersebut, PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakal mengurangi frekuensi penerbangan dan menutup penerbangan untuk beberapa rute.

Rencananya, emiten ini akan mengurangi frekuensi penerbangan beberapa rute domestik untuk tujuan daerah terpencil seperti Morotai, Maumere, dan Bima. Alasannya, beban biaya bahan bakar untuk penerbangan ke daerah terpencil ini lebih mahal 80% dibandingkan rute favorit. Selain itu, waktu operasinya akan terbatas, yakni pukul 15.00-16.00 saja.

Garuda Indonesia bahkan telah menutup rute Belitung-Singapura. Hal serupa juga akan berlaku bagi penerbangan Jakarta-London yang bakal ditutup setelah liburan musim panas ini. Ke depannya, GIAA juga akan mengurangi frekuensi penerbangan rute Jakarta-Amsterdam, dari enam kali menjadi tiga kali.

Direktur Niaga GIAA Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan, penutupan rute ini adalah bentuk penghematan agar perusahaan dapat mencapai target Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2019.

Alasannya, aturan baru pemerintah tersebut dapat menggerus bottom line perusahaan. "Menekan bottom line sehingga kami cari cara," kata dia saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (22/5). 

Oleh karena itu, penutupan rute ini telah mempertimbangkan keuntungan yang dihasilkan dari suatu rute.

Menurut Pikri, penutupan rute adalah jalan terakhir dan pilihan yang sulit. Meskipun begitu, ia optimistis bottom line Garuda Indonesia tahun ini masih akan tumbuh positif. "Kami masih berusaha dan tetap optimistis," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×