kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penundaan ekspansi emiten pendatang baru saat corona jadi pilihan tepat


Rabu, 15 April 2020 / 20:41 WIB
Penundaan ekspansi emiten pendatang baru saat corona jadi pilihan tepat
ILUSTRASI. Pencatatan perdana saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) di BEI (29/1/2020).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid-19) membuat beberapa emiten pendatang baru memilih untuk menunda penyerapan dana hasil initial public offering (IPO). Alhasil, ekspansi dari emiten anyar pun turut terhambat.

PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) misalnya, menunda pembelian 25 armada baru yang seharusnya dilakukan pada Maret 2020. Namun PURA akan berusaha merealisasikan pembelian armada tersebut pada tahun ini.

Baca Juga: Era Mandiri (IKAN) dan Diamond Citra (DADA) sudah sepenuhnya menyerap dana IPO

Tidak hanya pembelian armada, ekspansi ke pasar Sumatra dan Jawa serta diversifikasi komoditas yang diangkut juga turun terjegal akibat penyebaran corona. “Rencana ekspansi kami tunda sembari menunggu perkembangan kasus Covid-19 ini,” ujar Direktur Utama Putra Rajawali Kencana, Ariel Wibisono kepada Kontan.co.id, Rabu (15/4).

Emiten baru lainnya, PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) juga belum sepenuhnya menggunakan dana hasil IPO untuk melebarkan sayap bisnisnya. Namun, Direktur Utama Makmur Berkah Amanda Adi Saputra Tedja Surya mengaku telah melakukan penyertaan modal ke salah satu anak usaha sebesar Rp 4,5 miliar. “Saat ini belum, kami masih menunggu supaya market kondusif,” ujar Adi.

Baca Juga: Mandiri Sekuritas sebut wabah corona membuat calon emiten cenderung wait and see

Analis Panin Sekuritas William Hartanto menilai, keputusan beberapa emiten pendatang baru menunda ekspansi dirasa sudah tepat. Sebab, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dinilai sudah cukup mengganggu dunia bisnis. Hal ini dibuktikan dengan maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Jika ekspansi dilakukan, yang pasti mereka (emiten) akan keluar biaya dulu. Namun dengan kondisi seperti ini, kapan bisa memperoleh hasil dari ekspansi tersebut? Jadi nanti hasilnya tidak kelihatan, risikonya tinggi,” ujar William kepada Kontan.co.id, Rabu (15/4).

Senada, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani menilai penundaan penggunaan dana hasil IPO yang dilakukan beberapa emiten baru untuk ekspansi sudah cukup tepat. “Karena dengan menunggu keadaan pasar yang lebih kondusif akan meminimalisir risiko emiten dalam menggunakan dana yang mereka dapat dari IPO,” ujar Hendriko kepada Kontan.co.id, Rabu (15/4).

Baca Juga: Usai IPO, Bumi Benowo (BBSS) targetkan penjualan di 2020 melesat 579,1%

Terakhir, William menyarankan emiten pendatang baru ini untuk wait and see terlebih dahulu sampai kondisi pasar kembali kondusif. Barulah setelah itu, emiten-emiten ini dapat melakukan ekspansi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×