kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mandiri Sekuritas sebut wabah corona membuat calon emiten cenderung wait and see


Rabu, 15 April 2020 / 13:57 WIB
Mandiri Sekuritas sebut wabah corona membuat calon emiten cenderung wait and see
ILUSTRASI. Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan saham di Jakarta, Selasa (7/4/2020).?Mandiri Sekuritas sebut wabah corona membuat calon emiten cenderung wait and see untuk melakukan IPO.


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mandiri Sekuritas melihat pandemi Covid-19 membuat para calon emiten cenderung wait and see  untuk terus melanjutkan proses penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) untuk melihat dampaknya terhadap kondisi pasar. 

Direktur Mandiri Sekuritas Silva Halim menjelaskan di tengah kondisi pasar dengan ketidakpastian yang cukup tinggi saat ini, calon emiten memang perlu mempertimbangkan situasi pasar dan faktor-faktor eksternal untuk mendapatkan momentum terbaik dalam melakukan IPO. 

Baca Juga: IHSG terkoreksi 0,74% ke 4.671,822 perdagangan sesi pertama, Rabu (15/4)

Ketidakpastian pasar yang cukup tinggi dilihat dari sentimen risk-off yang menyebabkan valuasi pasar saham tergerus. Pergerakan bursa dunia dalam dua minggu terakhir sudah menunjukkan redanya panic selling.

Hal ini didorong juga oleh komitmen kuat dari berbagai negara yang ditunjukkan oleh paket stimulus yang cukup besar. Ditambah dengan indikasi awal memuncaknya perkembangan virus di beberapa negara Eropa dan juga negara bagian Amerika Serikat (AS) seperti New York. 

"Indikator utama perbaikan sentimen investor di bursa sama di kondisi seperti ini adalah penanganan dari krisis kesehatannya. Karena hal ini yang menentukan besaran dampak ekonominya," jelas Silva kepada Kontan.co.id, Senin (13/4). 

"Tentunya setelah wabah ini mereda, dalam kurun waktu yang tergolong reasonable, recovery dari bursa saham dapat tergolong cepat karena krisis ini sifatnya event-driven," sebutnya.

Baca Juga: Genjot jumlah investor, Mandiri Sekuritas tingkatkan online account opening

Sementara itu, stimulus fiskal dan moneter global yang agresif diharapkan memberikan angin segar bagi bursa saham di Indonesia, di mana fokus juga akan berbalik menjadi kondisi fundamental Indonesia yang menarik dengan rencana menarik investasi riil melalui Omnibus Law yang sedang dikaji. 

Oleh karena itu, jika pandemi global sudah teratasi, rencana untuk IPO dapat dipertimbangkan lagi.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×