CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Pentagon ogah bocorkan dokumen penyelidikan pemakzulan


Rabu, 16 Oktober 2019 / 13:16 WIB
Pentagon ogah bocorkan dokumen penyelidikan pemakzulan
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump speaks about the impeachment inquiry during his meeting with Finlands President Sauli Niinisto at the White House in Washington, U.S., October 2, 2019. REUTERS/Kevin Lamarque TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -WASHINGTON. Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) menegaskan tidak dapat berbagi dokumen penyelidikan pemakzulan dengan komite House of Representative yang tengah melakukan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dalam surat yang dibaca oleh Reuters, Selasa (15/10), Kementerian yang acap disebut Pentagon itu mengatakan House tidak memiliki resolusi untuk mengesahkan penyelidikan pemakzulan atas Trump. Pasalnya, Pentagon tidak dapat mengeluarkan dokumen dalam delapan hari untuk mematuhi panggilan pengadilan.

"Kementerian (pertahanan) saat ini tidak dapat memenuhi permintaan Anda akan dokumen itu,’’ujar isi surat itu. Meski begitu, Kementerian menghormati peran pengawasan dari komite Kongres. ‘’Kami siap bekerja dengan komite Anda jika ada penyelesaian yang tepat dari masalah ini," begitu isi surat tersebut.

Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper sebelumnya mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan AS akan bekerja sama atas penyelidikan pemakzulan yang digagas House of Representative.  Bahkan Esper juga sempat memperingatkan Trump yang mencoba membatasi pengungkapan informasi.

Esper mengatakan akan memenuhi panggilan pengadilan terkait pemotongan bantuan militer AS ke Ukraina. "Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk bekerja sama dengan Kongres," ujar Esper seperti dikutip dari CBS Face The Nation, Senin (14/10).

Sekadar mengingatkan, dasar penyelidikan pemakzulan atas Presiden Trump dari laporan seorang pembocor rahasia alias whistleblower. Laporan itu berisi dugaan Trump telah menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Hunter Biden, anak Joe Biden, kandidat calon presiden dari Demokrat saat itu.

Demokrat  juga telah meminta Gedung Putih menyerahkan transkrip lengkap percakapan tersebut. Gedung Putih hanya memberikan memo berisi ringkasan percakapan.
 

Belum lama ini, pembocor rahasia kedua muncul mengaku memiliki informasi langsung dan orisinal terkait skandal Ukraina. Munculnya pembocor rahasia kedua ini akan membuat Trump dan para pendukungnya semakin sulit mendiskreditkan keterangan dari pembocor rahasia pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×