kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan unilever (UNVR) diprediksi lebih baik di momen pemilu dan Lebaran


Kamis, 04 April 2019 / 15:37 WIB
Penjualan unilever (UNVR) diprediksi lebih baik di momen pemilu dan Lebaran


Reporter: Yoliawan H | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Unilever Indonesia (UNVR) memprediksi penjualan di paruh pertama tahun 2019 ini akan terdorong dari dua momen penting yakni pemilihan umum (pemilu) dan hari raya Idul Fitri yang akan hadi bersamaan di semester I-2019.

Sancoyo Antarikso, Governance & Corporate Affairs Director PT Unilever Indonesia mengatakan, ada beberapa merek dari UNVR yang tentunya akan terdorong dua momen tersebut. Terkait besaran kenaikan dari momen ini, menurut Sancoyo semua tergantung dari kategori produk.

“Sebagai gambaran, dalam satu semester yang ada momen lebaran, bila dibandingkan dengan yang tidak ada lebaran maka perbedaannya akan lebih besar 5%,” ujar Sancoyo saat ditemui di acara media gathering Unilever, Kamis (4/4).

Terkait segmen yang lebih menunjang, menurut Sancoyo di UNVR tidak ada satu merek yang mencolok dari sisi kontribusi. Baik dari home & personal care dan segmen food & refreshment semua tidak ada yang menyumbang lebih dari 15% per kategori. 

Menurutnya di semester I-2019 yang didukung dua momen tersebut, segmen home & personal care yang akan lebih terdorong. Menurutnya di segmen tersebut akan didorong utamanya dari personal care sedangkan untuk food & refreshment produksi es krim diprediksi tumbuh lebih tinggi dari yang lain.

Asal tahu saja, sepanjang tahun 2018 lalu, UNVR, anggota indeks Kompas100 ini, mencetak penjualan bersih sebesar Rp 41,8 triliun, naik 1,46% year on year (yoy) jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 41,2 triliun.

Mayoritas penjualan ada untuk segmen home & personal care sebesar Rp 28,72 triliun. Sedangkan untuk food & refreshment sebesar Rp 13,07 triliun. Adapun jumlah ekspor UNVR di tahun 2018 sebesar Rp 2,30 triliun.

Menurut Sancoyo, produk ekspor terbesar masih dari personal care seperti sabun. Selain itu, pihaknya pun akan meluncurkan produk personal care terbaru dalam waktu dekat ini.

Terkait kompensasi penjualan Blue Band yang dilakukan tahun lalu senilai Rp 2,9 triliun, menurut Sancoyo belum secara langsung dapat digantikan dengan produk food yang ada saat ini. Meskipun akan terdorong dari momen pemilu dan lebaran.

“Belum, karena Blue Band sekitar Rp 1,2 triliun kontribusinya atau 2,5% jadi belum bisa langsung mengganti. Jadi akan terlihat di semester I-2019 unsur spread masih kelihatan. Tahun lalu sampai Juni masih jualan spread,” ujar Sancoyo.

Terkiat pelepasan merek seperti Blue Band ataupun akuisisi merek, menurut Sancoyo belum ada rencana terkait hal tersebut. Hanya saja, untuk akuisisi pihaknya terus melakukan pengkajian. Tentunya yang sesuai dengan strategi perusahaan.

Untuk harga jual, dirinya mengakui adanya kenaikan di tahun 2018 lalu. Menurunnya per bulan Desember ada kenaikan dari sejumlah produk, namun nilainya tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1% terhadap total perusahaan. “Khususnya naik di produk personal care, faktornya beragam,” ujar Sancoyo.

“Dividen tunggu rapat umum pemegang saham bulan Mei 2019 nanti. Untuk besarannya saya tidak bisa berbicara. Yang jelas jika melihat tahun lalu itu besarannya 99% dari laba bersih,” tutup Sancoyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×