kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan tertekan, ini prospek saham emiten kertas Grup Sinarmas


Kamis, 13 Agustus 2020 / 21:29 WIB
Penjualan tertekan, ini prospek saham emiten kertas Grup Sinarmas
ILUSTRASI. PT Indah Kiat Pulp and Paper Serang Anak perusahaan Asia Pulp and Paper (APP) Foto: Dok.Indah Kiat Pulp and Paper. Meski kinerja tertekan, INKP dan TKIM diuntungkan oleh keuntungan selisih kurs.


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten pulp and paper Grup Sinarmas, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (TKIM) kurang memuaskan sepanjang enam bulan pertama 2020. 

Kedua emiten itu kompak mencatatkan penurunan penjualan bersih. Di semester I 2020,  INKP mengantongi penjualan hingga US$ 1,48 miliar atau turun 5,75% year on year (yoy). Sementara TKIM membukukan penurunan penjualan yang lebih dalam, hingga 22,09% yoy menjadi US$ 450,07 juta. 

Walaupun penjualannya menurun, INKP masih mampu mencatatkan kenaikan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 38,2% menjadi US$ 203,23 juta. Akan tetapi laba bersih TKIM justru terkikis hingga 14,44% menjadi US$ 89,6 juta. 

Baca Juga: Penjualan Indah Kiat Pulp & Paper (INKP) tertekan, tapi laba tumbuh di semester I

Laba bersih INKP terselamatkan keuntungan selisih kurs yang meningkat signifikan. Pada periode yang sama tahun lalu, INKP membukukan kerugian selisih kurs hingga US$ 16,3 juta. Kini, INKP mencatatkan keuntungan selisih kurs hingga US$ 13,47 juta. 

Sebenarnya TKIM juga mencatatan keuntungan selisih kurs neto hingga US$ 7,02 juta. Padahal pada periode yang sama tahun sebelumnya, TKIM menanggung kerugian selisih kurs neto hingga US$ 13,40 juta. Akan tetapi, kenaikan ini belum mampu mengerek bottom line TKIM. 

Baca Juga: Penjualan dan laba Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) terkikis hingga dua digit

Head of Investmnet Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menjelaskan, keuntungan selisih kurs masih akan menjadi pendongkrak kinerja keuangan INKP dan TKIM hingga akhir tahun 2020. Sebab, tren penguatan dolar diprediksi masih akan berlanjut hingga akhir tahun. "Jika mereka ekspor otomatis akan diuntungkan dengan dolar yang menguat," jelas Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (13/8).

Jangan lupa, kedua emiten mencatatkan kinerja dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Adapun tren penguatan dolar akan berlanjut sampai ada pembalikan arah ekonomi, salah satunya dengan distribusi vaksin Covid-19 ke masyarakat dan penurunan kurva pasien. 

Asal tahu saja, sepanjang semester I 2020 ini, penjualan ekspor INKP mencapai 54,41% dari total penjualan atau setara US$ 807,49 juta. Sementara penjualan ekspor TKIM mencapai US$ 290,37 juta atau setara 64,51% dari total penjualan. 




TERBARU

[X]
×