Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri ST013 sudah terjual sekitar Rp 1,92 triliun hingga Senin (11/11) pukul 19.21 WIB, sejak penawaran Jumat (8/11).
Berdasarkan data salah satu mitra distribusi, PT Bibit Tumbuh Bersama (Bibit), Sukuk Tabungan seri ST013T2 (tenor dua tahun) terjual sebesar Rp 1,41 triliun atau setara 14,14% dari kuota awal sebesar Rp 10 triliun. Sementara seri ST013T4 (tenor empat tahun) terjual Rp 509,6 miliar atau setara 12,7% dari kuota awal Rp 4 triliun.
Dengan demikian, masing-masing tenor tersisa sebesar Rp 8,86 triliun dan Rp 3,49 triliun. Adapun masa penawaran akan berlangsung hingga 4 Desember 2024.
Sekadar mengingatkan, pemerintah menawarkan kupon seri ST013T2 sebesar 6,4%. Sedangkan seri ST013T4 dengan kupon 6,5%.
Baca Juga: Pemerintah akan Terbitkan ST013 pada 8 November 2024, Berikut Prediksi Kuponnya
Sebelumnya, Fixed Income dan Macro Strategist Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi memperkirakan penyerapan ST013 akan cenderung melemah. Menurut dia, ada kemungkinan dana tabungan ritel kelas menengah sudah menurun digerogoti pelemahan daya beli sehingga mempengaruhi investasi pasar ritel.
Dus, penyarapan pada penawaran kali ini diperkirakan berkisar Rp 18 triliun hingga Rp 22 triliun.
Sementara Senior Economist KB Valbury Sekuritas, Fikri C. Permana memperkirakan penyerapan ST013 oleh masyarakat tetap positif. Menurut Fikri, meski ada pelemahan daya beli di kelas menengah, tetapi untuk kelas atas dinilai cukup baik yang tercermin dari tabungan di atas Rp 5 miliar yang masih tumbuh.
Baca Juga: SBN Ritel Dibayangi Pelemahan Daya Beli
Ditambah, perbandingan pajak antara SBN dengan deposito cukup jauh, yakni 10% dan 20%, sehingga permintaan akan SBN masih cukup besar. Karenanya, dengan pandangan positif dia memperkirakan penyerapan ST013 akan mencapai Rp 25 triliun dan terburuknya di kisaran Rp 19 triliun.
ST013T2 akan jatuh tempo pada 10 November 2026. Sedangkan ST013T4 jatuh tempo pada 10 November 2028.
Minimal pemesanan dari kedua seri sebesar Rp 1 juta. Sedangkan maksimum pemesanan ST013T2 sebesar Rp 5 miliar dan ST013T4 senilai Rp 10 miliar.
Baca Juga: Pemerintah akan Rilis ST013 pada 8 November 2024, Ini Diprediksi Kuponnya
Tanggal setelmen ST013 akan jatuh pada 11 Desember 2024. Tanggal pembayaran imbalan pertama dilaksanakan pada 10 Januari 2025 dan pembayaran selanjutnya tanggal 10 setiap bulannya.
ST013 bersifat tanpa warkat dan tidak dapat diperdagangkan (non-tradable) kepemilikan tidak dapat dialihkan dan tidak dapat dicairkan sampai dengan jatuh tempo kecuali pada periode early redemption.
Kupon ST013 bersifat mengambang dengan batas minimal (floating with floor). Artinya imbal hasil ST013 bisa naik saat suku bunga BI naik, namun tidak bisa turun lebih rendah dari batas minimal (floor).
Selanjutnya: Mandiri Utama Finance Catat Penyaluran Pembiayaan Rp 17,6 Triliun pada Oktober 2024
Menarik Dibaca: 3 Siklon Tropis Kepung Indonesia, Waspada Cuaca Hujan Lebat di Provinsi Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News