CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Penjualan ST011 Tembus Rp 20 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah Sukuk Tabungan


Senin, 11 Desember 2023 / 20:30 WIB
Penjualan ST011 Tembus Rp 20 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah Sukuk Tabungan
ILUSTRASI. ST011 sukses mencetak penjualan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan seri Sukuk Tabungan.


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) atas nama Menteri Keuangan telah resmi mengumumkan hasil penjualan Sukuk Tabungan seri ST011 sebesar Rp 20,02 triliun. ST011 sukses mencetak penjualan tertinggi sepanjang sejarah penerbitan seri Sukuk Tabungan.

Setelah berakhirnya masa penawaran dari tanggal 6 November–6 Desember 2023, DJPPR menetapkan hasil penjualan Sukuk Tabungan seri ST011T2 (tenor 2 tahun) dan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan seri ST011T4 (tenor 4 tahun) pada Senin (11/12).

Total volume pemesanan pembelian ST011T2 dan ST011T4 yang telah ditetapkan sebesar Rp 20.02 triliun. Secara rinci, total penjualan ST011T2 dan ST011T4 berhasil menghimpun masing-masing Rp 14.5 triliun dan Rp 5.5 triliun.

Baca Juga: ST011 Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Sukuk Tabungan

“Animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi di ST011. Antusiasme masyarakat juga terlihat dari keikutsertaan dalam kegiatan edukasi yang dilaksanakan baik secara offline maupun online sepanjang masa penawaran ST011,” ungkap DJPPR dalam keterangan resmi, Senin (11/12).

DJPPR mengungkapkan, minat investor tinggi berkat tingkat imbalan alias kupon yang ditawarkan sebesar 6,30% per tahun untuk ST011T2 dan seri ST011T4 dengan kupon sebesar 6,50% per tahun yang bersifat floating with floor.

Penjualan ST011 didukung pula kampanye dan kegiatan edukasi ke masyarakat secara offline di pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan, serta optimalisasi media sosial untuk memberikan informasi tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi di Surat Berharga Negara (SBN) ritel.

Baca Juga: Pemerintah Optimistis Pasar SBN Ritel pada 2024 Tetap Semarak

Berikut catatan lengkap hasil penjualan ST011 dari DJPPR :

1. ST011 merupakan seri SBSN Ritel keempat yang diterbitkan pada tahun 2023 dalam dual tranches yaitu tenor 2 tahun dan tenor 4 tahun. Total penerbitan ST011 sebesar Rp 20 triliun dari 68.284 investor dengan rincian total penjualan ST011T2 sebesar Rp 14,5 triliun dan ST011T4 sebesar Rp 5,5 triliun.

2. Kuota seri ST011T4 telah terpenuhi pada periode tiga hari kerja (T-3) sebelum masa penawaran berakhir. Ini menunjukkan minat investor terhadap ST tenor 4 tahun masih tinggi.

3. Berdasarkan rentang Nominal Pemesanan, jumlah investor ST011T2 maupun ST011T4 terbanyak berada pada kisaran Rp 5 juta hingga Rp 100 juta (44,83% untuk ST011T2 dan 43,71% untuk ST011T4). Volume pemesanan terbesar pada rentang di atas Rp 1 miliar (39,82% untuk ST011T2 dan 49,20% untuk ST011T4).

4. Berdasarkan Gender, baik ST011T2 maupun ST011T4, jumlah investor didominasi oleh investor perempuan masing-masing sebesar 58,42% dan 52,16%. Dari sisi volume pemesanan, ST011T2 didominasi oleh investor Perempuan sebesar 51,88%, sedangkan ST011T4 didominasi oleh investor Laki-laki sebesar 56,14%.

Baca Juga: Banjir Peminat, Kuota ST011 Ditambah Menjadi Rp 15,5 Triliun

5. Berdasarkan Wilayah Pemesanan, ST011 kembali menjangkau seluruh provinsi di wilayah Indonesia. ST011T2 maupun ST011T4 mencatat pemesanan didominasi wilayah Indonesia Bagian Barat (selain DKI Jakarta) dengan jumlah investor 32.836 orang (60,20%) dan volume pemesanan Rp 6,95 T (47,84%). Untuk ST011T4, jumlah investor 11.497 orang (60,14%) dan volume pemesanan Rp 2,67 T (48,50%).

6. Berdasarkan Profesi, jumlah investor ST011 didominasi Pegawai Swasta yaitu sebesar 34,10% dan 36,55% untuk tenor 2 tahun dan 4 tahun. Sedangkan, volume pemesanan didominasi pegawai Wiraswasta masing-masing sebesar 34,25% dan 34,08%.

7. Jumlah investor milenial mendominasi dengan total investor sebesar 28.575 orang untuk ST011T2 dan 10.655 orang untuk ST011T4. Kontribusi investor milenial terus meningkat dibandingkan penerbitan ST010.

8. Jumlah investor baru ST011T2 dan ST011T4 terhadap SBN Ritel sebanyak 15.586 investor dengan total volume pemesanan Rp2,9 triliun. Sedangkan jika dibandingkan terhadap SBSN Ritel, jumlah investor baru sebesar 23.177 investor dengan total volume pemesanan Rp 4,7 triliun.

Dengan demikian, ST011 menjadi produk sukuk tabungan terlaris di sepanjang sejarah penerbitan. Sebelumnya, label produk ST terlaris itu dipegang oleh seri ST010 yang mencatat total penjualan sebesar Rp 15 triliun.

Di samping itu, instrumen ST011 memecahkan rekor sebagai produk SBN ataupun SBSN ritel dengan jumlah investor terbanyak sepanjang sejarah. Jumlah investor tertinggi sepanjang sejarah SBN Ritel dulunya dipegang SR017 dengan jumlah partisipan sebanyak 65.362 investor.

Penerbitan Instrumen SBN Ritel merupakan bagian dari upaya Pemerintah untuk memperdalam pasar keuangan domestik serta memperluas basis investor, khususnya investor ritel serta mendukung peralihan masyarakat dari saving society menjadi investment society.

Terkhusus penerbitan Green Sukuk Ritel merupakan bagian dari komitmen Pemerintah untuk membantu mengurangi dampak perubahan iklim karena hasil penerbitannya akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek ramah lingkungan dalam APBN.

Adapun penerbitan ST011 merupakan penerbitan instrumen SBSN ritel terakhir di tahun 2023. Sukuk Tabungan seri ST011T2 dan ST011T4 ini menggunakan akad Wakalah dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek APBN tahun 2023 sebagai underlying asset atawa aset dasar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×