kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,62   -0,81   -0.09%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Semen Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP)


Kamis, 26 Januari 2023 / 19:55 WIB
Penjualan Semen Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP)
ILUSTRASI. Fasilitas produksi semen PT?Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Penjualan Semen Diproyeksi Naik, Simak Rekomendasi Saham Indocement (INTP).


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) diperkirakan lebih baik di tahun 2023. Penjualan semen akan meningkat, disaat harga jual yang tinggi.

Analis RHB Sekuritas Ryan Santoso mengatakan bahwa pendapatan INTP bakal lebih baik karena didukung oleh Average Selling Price (ASP) atau rerata harga jual yang tinggi. Kenaikan harga jual di tahun lalu, dampaknya akan terasa pada tahun 2023.

Pada tahun 2022, INTP telah mengerek harga jual semen kantong sekitar 20%- 25%, sedangkan kenaikan harga jual semen curah berkisar 5%-10%. RHB Sekuritas memiliki pandangan konservatif tentang pertumbuhan volume menuju tahun Pemilihan Umum (pemilu). Pendapatan INTP dinilai cenderung didorong oleh ASP yang lebih tinggi.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini (24/1), IHSG Sideways Cenderung Naik

"Tren volume tahun lalu dapat berlanjut di tahun ini dengan peningkatan penjualan semen curah dan kontrak penjualan dari semen kantong," tulis Ryan dalam riset 17 Januari 2023.

Ekspansinya ke wilayah timur Indonesia turut memperluas cakupan INTP. Perjanjian sewa dengan Semen Bosowa Maros (SBM) diharapkan dapat meningkatkan penjualan terutama di Indonesia Timur.

INTP telah menandatangani perjanjian sewa dengan SBM di tahun lalu untuk memperkuat pijakannya ke Indonesia Timur. Langkah ini akan meningkatkan total produksi bulanan INTP sebesar 150.000 ton, dan diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar sebesar 2%.

 

Ryan berujar, saat ini tingkat utilisasi pabrik SBM kurang dari 50%. Melalui sinergi yang dibangun, SBM nantinya dapat meningkatkan utilisasi dengan memanfaatkan keunggulan operasional INTP. Selanjutnya, merek Bosowa dapat dijadikan sebagai merek juang INTP guna mendapatkan pangsa pasar dan pengiriman ke Indonesia Timur.

Baca Juga: Meski Penjualan Masih Lesu, Tapi Sentimen Positif Ini Bakal Kerek Penjualan Semen

Performa emiten produsen merek semen tiga roda ini bakal semakin apik karena lebih banyak batubara dalam skema Domestik Market Obligation (DMO) telah diamankan. Di mana, mendapatkan kontrak batubara DMO bisa meminimalisir tekanan dari harga batubara yang tinggi. 

Perlu diketahui, dalam aturan DMO, pemerintah menetapkan harga batu bara US$70 per metrik ton. Sementara itu, untuk industri pupuk dan semen harga yang diatur senilai US$90 per metrik ton.

Manajemen INTP mengungkapkan bahwa kontrak batubara DMO telah meningkat menjadi 25% di tahun 2023 dari 15% di tahun 2022. Dengan demikian, margin EBITDA diharapkan tetap di atas 20% setidaknya sampai semester I-2023.

Ryan menambahkan, INTP juga masih berupaya untuk mendapatkan lebih banyak batubara skema DMO, di sisi lain harga batubara spot juga mulai normal. Karena itu, pendapatan INTP diyakini akan berkembang pesat.

Kabar baik lainnya, penerapan kebijakan Over Dimension and Over Load (ODOL) pada awal tahun 2023 diperkirakan bakal ditunda. Penerapan zero ODOL tertunda karena menilai pelemahan daya beli dan pemulihan sektor semen.

Pasalnya, Ryan menjelaskan, penerapan kebijakan ODOL tidak hanya berdampak buruk bagi industri semen, tetapi juga akan berdampak pada inflasi secara keseluruhan karena biaya distribusi yang lebih tinggi. Apalagi sejak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi tahun lalu.  

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Beli dan Jual dari Samuel Sekuritas untuk Hari Ini (18/1)

Mengingat kendaraan yang memiliki kelebihan dimensi dan beban berlebih dilarang melintasi jalur-jalur utama agar mencegah kecelakaan ataupun kemacetan lalu lintas. Dengan kata lain, kendaraan yang masuk kategori ODOL diwajibkan melewati jalur alternatif yang mungkin menempuh jarak lebih panjang.

Selain itu, Ryan menyoroti harga rata-rata buyback atau pembelian kembali saham INTP lebih tinggi dari harga saat ini yang senilai Rp 10.100 per saham. Dengan merogoh kocek sebesar Rp 2,7 triliun dalam pembelian kembali saham, rata-rata harga INTP menjadi sebesar Rp 10.930 per saham.

Adapun periode buyback INTP dicicil pada periode 3 Desember 2021 hingga 6 Desember 2022. INTP berada dalam posisi kas bersih, buyback saham dilakukan melalui arus kas internal. Dengan kata lain, hal ini tidak berpengaruh terhadap kemampuan INTP untuk membiayai operasinya. 

Ryan mempertahankan rekomendasi Buy untuk INTP dengan target harga di Rp 12.500 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×