kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penjualan rumah AS memukul harga tembaga


Selasa, 26 April 2016 / 18:43 WIB
Penjualan rumah AS memukul harga tembaga


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Harga tembaga melanjutkan kejatuhan di tengah tekanan pasokan. Turunnya angka penjualan rumah Amerika Serikat (AS) juga menambah tekanan pada harga tembaga.

Mengutip Bloomberg, Selasa (26/4) pukul 12.11 WIB, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tergerus 0,86% ke level US$ 4.955,5 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir harga tembaga menguat 0,38%.

Tembaga melanjutkan pelemahan di hari kedua setelah pasokan terus meningkat dan angka penjualan rumah Amerika Serikat (AS) kembali jatuh.

Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka mengatakan, tembaga merupakan bahan baku utama untuk pembuatan rumah dan bangunan gedung lainnya. Oleh karena itu, turunnya angka penjualan rumah menimbulkan kekhawatiran penurunan permintaan tembaga.

Di AS, penjualan rumah bulan Maret sebesar 511.000 turun dari bulan sebelumnya 519.000 dan di bawah proyeksi sebesar 521.000. Angka penjualan rumah di negeri Paman Sam mencatat penurunan di bulan ketiga, menunjukkan lemahnya aktivitas sektor konstruksi yang menyumbang 40% permintaan tembaga AS.

Di samping itu, stok tembaga di London Metal Exchange meningkat ke angka 152.400 ton Senin kemarin, atau level tertinggi sejak 21 Maret. Hal tersebut menandakan pasokan lebih besar dari permintaan.

Ibrahim mengatakan, harga tembaga berpeluang melemah dalam jangka pendek lantaran mengantisipasi pernyataan The Fed usai rapat Federal Open Market Committee pada Kamis depan (28/4). "Indeks USD akan menguat karena pasar menunggu informasi dari pertemuan The Fed. Ini berpotensi menyeret harga tembaga," ujarnya.

Sebelum itu, AS akan merilis beberapa data ekonomi seperti Core Durable Goods Orders bulan Maret dengan prediksi menguat ke level 0,6% dari sebelumnya minus 1,3% dan CB Consumer Confidence bulan April yang diprediksi turun menjadi 95,8 dari sebelumnya 96,2. "Jika data lebih baik atau sesuai dengan prediksi, maka peluang kenaikan USD semakin besar sehingga negatif bagi tembaga," lanjut Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×