kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penjualan Pyridam Farma (PYFA) turun di 2019, ini penyebabnya


Kamis, 16 April 2020 / 17:44 WIB
Penjualan Pyridam Farma (PYFA) turun di 2019, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Pyridam Farma


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) mencatatkan penjualan sebesar Rp 247,11 miliar pada tahun 2019, turun 2,8% dari tahun sebelumnya karena diberatkan potongan penjualan. 

Melansir laporan keuangan PYFA di 2019,  jumlah penjualan PYFA sebenarnya naik di sepanjang tahun lalu dari sebelumnya Rp 304,7 miliar di 2018 menjadi Rp 309,6 miliar. Namun setelah dipotong retur dan potongan penjualan senilai Rp 62,54 miliar yang naik 14,8% dibanding tahun sebelumnya, hasil penjualan bersih PYFA  jadi turun 2,8% yoy menjadi Rp 247,11 miliar. 

Baca Juga: Turun 2,8%, penjualan Pyridam Farma (PYFA) tahun 2019 capai Rp 247,11 miliar

Sekretaris Perusahaan Pyridam Farma Ryan Arvin Sutikno menjelaskan pos retur dan potongan penjualan yang naik karena PYFA memberikan diskon ke sebagian produk-produk yang sudah mau habis masa expired. "Agar lebih cepat terjual," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (16/4). 

Selain itu, Ryan menjelaskan segmen pasar terbesar PYFA adalah obat peresepan yang secara umum memang agak tertekan di tahun lalu karena masyarakat sudah beralih jadi konsumsi obat dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 

Asal tahu saja, penjualan yang dicatatkan Pyridam Farma di sepanjang tahun lalu sebenarnya  belum mencapai target yang dipatok di kuartal I 2019. PYFA sebelumnya menargetkan bisa membukukan penjualan Rp 266 miliar di 2019, namun ternyata hanya tercapai 90% atau Rp 247,1 miliar. 

Ryan menjelaskan target penjualannya agak meleset karena PYFA gagal berkontribusi ke program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). "Rencananya tahun ini kami akan ikut JKN," kata Ryan. 

Di sisi lain, di sepanjang 2019 PYFA membukukan laba tahun berjalannya tumbuh 10,5% yoy menjadi Rp 9,34 miliar karena mereka mencatatkan pendapatan lain-lain tumbuh pesat hingga 729% dari sebelumnya Rp 399,42 juta di 2018 menjadi Rp 3,31 miliar. Pendapatan ini didapat dari jasa pendaftaran obat sebesar Rp 2,73 miliar yang sebelumnya tidak ada dan lain-lain sebesar Rp 578,62 juta.

Baca Juga: Pyridam Farma (PYFA) catat pendapatan Rp 185 miliar hingga kuartal III-2018

Ryan bilang di 2020 ini PYFA mematok target pertumbuhan penjualan 4%-5% yoy. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×