Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI027 masih tersendat. Berdasarkan data salah satu mitra distribusi, Bibit, jumlah penawaran ORI027 baru mencapai Rp 6,59 triliun per Senin (10/2) pukul 06.00 WIB.
Penawaran ORI027 baru sekitar 26,36% dari target yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 25 triliun. Asal tahu saja, kuota nasional untuk ORI027T3 sebesar Rp 15 triliun dan kuota nasional untuk ORI027T6 sebesar Rp 10 triliun.
Adapun masa penawaran produk Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ini sudah berlangsung selama dua pekan, sejak mulai ditawarkan pada 27 Januari hingga 20 Februari 2025 mendatang.
Walau begitu, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto tetap optimistis penjualan ORI027 masih berpotensi mendekati target Rp 25 triliun. Hal itu mengingat kecenderungan investor yang membeli SBN Ritel di periode menengah dan di akhir masa penawaran.
‘’Saya melihat penawaran ORI027 masih dua minggu lagi, kuota banyak itu karena banyak investor menunda pembelian,’’ kata Ramdhan saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (9/2).
Baca Juga: Penjualan ORI027 Masih Jauh dari Target, Begini Cara Mitra Distribusi Gaet Investor
Menurut Ramdhan, sangat disayangkan apabila investor melewati penawaran ORI027. Sebab, besaran imbal hasil atau kupon yang ditawarkan SBN ritel perdana tahu ini tergolong tinggi.
ORI027 ditawarkan dalam dua pilihan jangka waktu yaitu ORI027 tenor 3 tahun (ORI027T3) dan ORI027 tenor 6 tahun (ORI027T6). Besaran kupon ORI027T3 dan ORI027T6 masing-masing sebesar 6,65% per tahun dan 6,75% per tahun dengan jenis kupon tetap (fixed rate).
Kupon ORI027 tercatat lebih tinggi daripada seri sebelumnya yakni ORI026 dengan kupon 6,3% untuk tenor 3 tahun dan 6,4% untuk tenor 6 tahun. Bahkan, kupon ORI027 merupakan yang tertinggi sejak penerbitan ORI dan SBN Ritel pada tahun 2019 atau dalam periode 5 tahun terakhir.
Selain itu, ORI027 sebagai SBN ritel menawarkan imbal hasil lebih baik daripada deposito sebagai produk sejenis. Apalagi, pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) baru-baru ini telah membuat bunga deposito turun di bawah 5% di bank-bank besar.
‘’Penawaran ORI027 akan didukung oleh kupon tinggi, sifatnya yang dapat diperjualbelikan (tradable) dan gampang diakses melalui Mitra Distribusi,’’ ujar Ramdhan.
Baca Juga: Investor Minati Investasi ORI 027 Kupon 6,75%, Cermati Cara Beli ORI 027 Online
Ramdhan menambahkan, penjualan ORI027 bisa mendekati target seiring adanya faktor produk SBN ritel jatuh tempo. Investor di produk jatuh tempo kemungkinan akan masuk kembali ke produk SBN Ritel untuk membeli ORI027.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), produk SBN Ritel jatuh tempo di awal tahun ini yakni SBR012T2 pada 10 Februari 2025. Selain itu, ORI021 akan jatuh tempo pada 15 Februari 2025.
Ramdhan memandang, kondisi pasar surat utang saat ini pun telah membaik dengan berkurangnya tekanan di pasar glbobal. Hal itu sejalan dengan ditundanya tarif Trump yang membuat yield SBN 10 tahun sebagai acuan turun di bawah 7%.
‘’Likuiditas pasar obligasi kita juga cukup baik. Jadi penjualan sejauh ini bukan karena kurang peminat, tetapi pelaku pasar masih memantau,’’ pungkas Ramdhan.
Selanjutnya: Merdeka Copper (MDKA) Terbitkan Obligasi Rp 2,8 Triliun, Simak Jadwal Lengkapnya
Menarik Dibaca: Promo Sirup Marjan-ABC Diskon s/d 40% di Indomaret, Berlaku sampai 12 Februari 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News