Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Langkah pemerintah dalam mengubah skema penjualan Obligasi Ritel Indonesi (ORI) mendapat sambutan hangat dari agen penjual. Mereka berpendapat, perubahan skema tersebut bisa mendongkrak minat investor untuk mengempit ORI 009.
Seperti yang diketahui, sebelumnya, ORI 008 ditetapkan jumlah maksimal pembelian nasabah ritel sebesar Rp 3 miliar. Nah, saat ini pemerintah mempersempit batas maksimum pembelian menjadi Rp 2,5 miliar.
Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), Muhammad Ali, misalnya, menyambut baik penerbitaan ORI009 dengan skema terbaru ini. Sebagai salah saru agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah, BRI menyatakan kesiapannya untuk menawarkan ORI 009 ke seluruh masyarakat ritel Nusantara.
Ali bilang, dengan diturunkannya batas minimal pembelian, membuat peluang bertambah banyaknya jumlah nasabah yang akan memiliki surat utang ritel ini.
Asal tahu saja, pada tahun lalu, BRI berhasil menjual ORI 008 mencapai Rp 634 miliar atau di atas target awal yag sebesar Rp 500 miliar. Sayang, untuk tahun ini, BRI masih enggan menyebut targetnya. Hanya saja Ali mengatakan akan memanfaatkan sentra layanan prioritas BRI untuk mencapai target maksimal penjualannya.
"Kami akan memanfaatkan unit kerja BRI yang tersebar dan terbesar di Nusantara," imbuhnya.
Sekedar informasi, pada tanggal 14 September nanti, 22 agen penjual yang ditunjuk oleh pemerintah, diwajibkan memberikan laporan mengenai target penjualannya.
Kupon di bawah ORI 008
Sementara itu, hingga saat ini, pemerintah belum mengumumkan berapa tingkat kupon OR 009. Rencananya, tingkat kupon itu akan diumumkan pada 19 September mendatang.
Analis Obligasi PT Sucorinvest Central Gani, Ariawan menilai, tingkat kupon ORI 009 akan lebih kecil dari seri ORI sebelumnya. "Karena saat itu BI Rate masih di level 6,25%-6% an," kata Ariawan kepada KONTAN, Senin (10/9). Saat ini BI rate di posisi 5,75%. Sementara yield seri Fixed Rate (FR) yang bertenor 3 tahun berada di posisi 5,35%.
"Namun untuk menarik investor, sepertinya pemerintah akan memberi premium sekitar 50-75 bps," jelas Ariawan. Oleh karena itu, dia memprediksi, kupon ORI 009 masih di bawah seri ORI 008 yang kuponnya 7,3%.
Meski demikian, seri ORI 009 kemungkinan akan lebih likuid, dengan pertimbangan banyak nasabah ritel yang memegang sehingga pasar sekunder lebih bergerak dan atraktif nantinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News