Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Dengan run-rate ini, TAF mengharapkan total restrukturisasi tidak akan melebihi 20% dari portofolionya atau maksimum 30% dalam kasus terburuk. Ini sama dengan Mandiri Tunas Finance yang memperkirakan restrukturisasi 25%-30% dari total portofolio. Sementara itu, permintaan baru akan lebih lambat dan tingkat persetujuan yang lebih ketat di masa mendatang.
Dimana total restrukturisasi kredit grup Astra Rp 22 triliun dari total kredit Rp 103 triliun. Restrukturisasi kredit PT Astra Sedaya Finance Rp 11 triliun dari total kredit pada Mei 2020 sebesar Rp 44 triliun.
Baca Juga: Kembali berproduksi, Daihatsu fokus penuhi permintaan pasar ekspor
Restrukturisasi kredit TAF Rp 5 triliun dengan total kredit Rp 26 triliun dan restrukturisasi kredit FIF sebanyak Rp 7 triliun dari Rp 36 triliun.
Provisi akan lebih konservatif daripada kondisi normal, TAF mengindikasikan dapat menyisihkan 10% pencadangan pada pembiayaan yang direstrukturisasi di tengah tindakan pencegahan. Indo Premier menyebut tingkat pencadangan ini yang lebih tinggi dari menggunakan relaksasi OJK 1%-5%. Bahkan apa yang dilakukan TAF lebih konservatif dari apa yang dilakukan MTF yang melakukan pencadangan yang sangat minimal.
"Kami lebih sejalan dengan asumsi TAF, karena perkiraan kami saat ini sudah memperkirakan-dalam total restrukturisasi berada pada 20% dari total portofolio pembiayaan ASII dengan tingkat pencadangan 10%," terang Timothy dalam riset.
Baca Juga: Simak realisasi kinerja operasional United Tractors (UNTR) per April 2020
Meski demikian, Timothy masih menyarankan beli karena penurunan permintaan telah berada di level dasar yakni pada April-Mei. Meskipun kenaikan lebih lanjut akan bergantung pada laju pemulihan. Ia menargetkan di Rp 5.000. Risiko penurunan target akan bergantung pada wabah yang berkepanjangan dan volume turun dari yang diharapkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News