Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan segmen otomotif PT Astra International Tbk (ASII) pada periode Januari-September 2021 berhasil tumbuh positif. ASII berhasil mencatatkan penjualan mobil sebanyak 343.837 unit dari periode Januari-September 2021.
Realisasi ini melesat 78,87% dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni hanya sebanyak 192.217 unit. Capaian penjualan ini juga melebihi seluruh penjualan pada tahun lalu yang mencapai 270.076 unit.
Analis BRIDanareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menyebut, jumlah penjualan mobil ASII sejalan dengan ekspektasi yang dipasang, yakni mewakili 80% dari proyeksi.
Stefanus menyebut, selain kenaikan volume penjualan, ASII turut menikmati pangsa pasar (market share) yang lebih tinggi, yakni 64,6% per September 2021. Angka ini naik dari pangsa pasar pada Agustus 2021 yang hanya 56,1%.
Baca Juga: Kinerja Mitra Adiperkasa (MAPI) diproyeksi membaik di 2021, ini rekomendasi sahamnya
BRIDanareska Sekuritas berekspektasi adanya penjualan mobil yang solid di bulan-bulan mendatang seiring dengan lebih banyaknya model baru yang diluncurkan.
Stefanus meyakini, peluncuran model-model baru yang populer akan semakin meningkatkan pangsa pasar Astra pada tahun 2021 dan 2022. Secara konservatif, Stefanus mengasumsikan pangsa pasar Astra akan sebesar 52% untuk tahun ini dan tahun depan.
Selain itu, ASII juga menikmati perpanjangan insentif pajak mobil mewah. “Kami berekspektasi penjualan mobil akan tetap solid di sisa 2021 dengan kebijakan pemerintah memperpanjang insentif pajak mobil mewah hingga Desember 2021,” tulis Stefanus dalam riset, Rabu (13/10).
Dengan demikian, Stefanus meyakini angka penjualan mobil tahun ini yang diproyeksi mencapai 780.000 unit atau naik 46,5% yoy akan dapat tercapai.
Baca Juga: Bisnis Mayora Indah (MYOR) berpotensi cerah, ini rekomendasi analis
BRIDanareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli saham ASII dengan target harga Rp7.500. Kenaikan harga batubara dan minyak sawit (CPO) tidak hanya akan menguntungkan divisi pertambangan dan agribisnis, tetapi juga berdampak pada segmen penjualan otomotif.
Namun,risiko rekomendasi ini antara lain jumlah kasus Covid-19 yang lebih tinggi akan merusak kepercayaan konsumen. Meningkatnya kasus Covid-19 tidak hanya akan memukul penjualan mobil tetapi juga berdampak buruk pada bisnis ASII.
Selanjutnya: Analis: Saham BMRI masih tergolong murah dibandingkan bank besar lainnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News