kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan menara EXCL rampung di April


Selasa, 08 Maret 2016 / 07:17 WIB
Penjualan menara EXCL rampung di April


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT XL Axiata Tbk (EXCL) memproses penyelesaian lelang 2.500 unit menara. EXCL menargetkan, penjualan menara ini bisa rampung pada April 2016 dan membidik dana segar sekitar Rp 4 triliun.

Emiten telekomunikasi ini enggan membuka pihak-pihak yang tertarik mengakuisisi 2.500 menara tersebut.

Dini Siswarini, Presiden Direktur EXCL, mengatakan, proses lelang masih berlangsung dan pihaknya belum bisa mengungkapkan harga penawaran yang masuk. "Yang jelas, berakhirnya bidding bulan April, jadi semester satu sudah selesai," kata Dini, kepada KONTAN, Senin (7/3).

Beberapa emiten menara mengajukan penawaran ke EXCL. Sebelumnya, sudah ada tiga emiten menara yang tertarik mengakuisisi menara tersebut, di antaranya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR), dan PT Sarana Menara Nusantara (TOWR).

"Kami enggak bisa menyebut, tapi pemain besar semua ikut," ujar Dini.

EXCL berniat menggunakan dana hasil penjualan menara untuk membayar utang perbankan. Perseroan berniat melunasi utang Rp 11 triliun pada tahun ini. Selain melego menara, EXCL tengah memproses penjualan saham baru alias rights issue untuk membayar utang ke induk usaha, Axiata Investment Bhd Ltd.

EXCL memiliki utang sekitar US$ 500 juta ke induk usahanya. Dengan kurs Rp 13.100 per dollar AS, artinya utang EXCL sekitar Rp 6,55 triliun.

Pemegang 66,4% saham EXCL ini akan mengeksekusi seluruh hak. Artinya, porsi kepemilikan Axiata terhadap EXCL akan tetap. EXCL akan menggunakan dana sisa rights issue sebagai modal kerja jika dananya lebih besar dibandingkan utang.

EXCL akan menjual 2,75 miliar saham baru. Untuk menutup utang Rp 6,55 triliun, setidaknya EXCL harus menjual saham baru di harga minimal Rp 2.381 per saham. Kemarin, harga saham EXCL mencapai Rp 4.175 per saham. Sampai akhir 2015, EXCL masih tercatat memiliki utang Rp 26,9 triliun.

Dengan pembayaran utang sebagian, artinya, EXCL menargetkan porsi utang akan menciut menjadi Rp 15 triliun.

Turina Farouk, VP Coorporate Communication EXCL, mengatakan, setelah menjual menara, pihaknya akan menyewa menara-menara itu. "Ini bentuk efisiensi, sesuai dengan balance sheet management," kata dia. Pascapenjualan, EXCL akan memiliki sisa 4.000 menara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×