kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penjualan listrik terhenti, pendapatan Kawasan Industri Jababeka bakal turun


Kamis, 15 Februari 2018 / 19:22 WIB
Penjualan listrik terhenti, pendapatan Kawasan Industri Jababeka bakal turun
ILUSTRASI. Logo Kota Jababeka


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemasukan PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) berpotensi berkurang. Sebab, penjualan tenaga listrik anak usahanya, PT Bekasi Power, untuk PLN dihentikan.

"Penghasilan Bekasi Power akan turun secara signifikan," ujar Direktur Utama KIJA Budianto Liman, Kamis (15/2).

Sejatinya, Bekasi Power memiliki perjanjian penjualan tenaga listrik dengan PLN selama 20 tahun terhitung dari 5 Januari 2013. Sejak peride tersebut, Bekasi Power terus mengirimkan tenaga listrik sesuai dengan perintah pembebanan.

Dalam perjanjian itu, Bekasi Power diwajibkan mengirim beban minimal 108,8 megawatt (mw) dan maksimal 118,8 mw. Manajemen mengatakan, selama lima tahun pengiriman listriknya selalu sesuai dengan perjanjian.

"Namun, sejak awal 2018, PLN meminta kami untuk mengirimkan 0 kWh yang dikenal dengan istilah reserve shutdown. Artinya, energi listrik yang bisa dihasilkan Bekasi Power diperlakukan sebagai cadangan dingin," jelas Budianto.

Otomatis, pemasukan Bekasi Power sejak saat itu terhenti. Kedua belah pihak sejatinya sempat bernegosiasi terkait pemberhentian penjualan ini pada 9 Februari lalu. Namun, pertemuan tersebut belum membuahkan hasil.

"Kami akan terus berupaya bernegosiasi supaya pembangkit listrik bisa kembali beroperasi," pungkas Budianto.

Manajemen belum memerinci nilai pendapatan yang bakal hilang akibat pemberhentian itu. Sedikit gambaran, hingga kuartal III-2017, pendapatan segmen tenaga listrik KIJA tercatat Rp 1,15 triliun atau setara sekitar 49% dari pendapatan konsolidasi perusahaan. KIJA memiliki 100% saham Bekasi Power.

Meski demikian, manajemen memastikan laba kotor Bekasi Power tetap terjaga dengan baik. Sehingga, hal ini bisa menutup beban operasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×