kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan lahan industri masih lesu


Jumat, 11 April 2014 / 10:40 WIB
Penjualan lahan industri masih lesu
ILUSTRASI. Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (17/11) karena komentar hawkish dari pejabat Federal Reserve AS. REUTERS/Brendan McDermid


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perlambatan bisnis properti awal 2014 paling dalam memukul sektor kawasan industri. Walaupun belum mendata realisasi penjualan selama kuartal I-2014, Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mengakui adanya penurunan secara year-on-year (yoy) maupun quarter-to-quarter (qtq).

Ketua Umum HKI Sanny Iskandar bahkan pesimistis, penjualan selama 2014 bisa menyamai 2013, yaitu seluas 450 hektare (ha) di seluruh Indonesia dan 300 ha di Jakarta dan sekitarnya. "Tahun ini ada pesta demokrasi. Jadi, perusahaan yang mau ekspansi menunda dulu sampai terbentuk pemerintahan yang baru," jelas Sanny kepada KONTAN, Kamis (10/4).

Faktor lainnya, lanjut Sanny, sudah terjadi ledakan permintaan lahan industri selama tiga tahun terakhir. Dus, hampir semua perusahaan besar yang berniat melebarkan sayap ekspansinya ke Indonesia sudah memiliki lahan.

Melihat permintaan menurun, pengembang kawasan industri tidak tinggal diam. "Kami memanfaatkan momentum ini untuk membangun fasilitas pendukung seperti apartemen, perkantoran, atau pergudangan," terang Sanny.

Berdasarkan data Colliers International, penjualan lahan industri di Bogor, Bekasi, Tangerang, Karawang, dan Serang sepanjang kuartal I-2014 merupakan yang terendah sejak 2009. Transaksi yang terjadi kurang lebih hanya 33 ha. Sebagai gambaran, penjualan sepanjang 2013 lebih dari 400 ha. "Penjualan kuartal I-2014 anjlok hingga 90% apabila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," ujar Ferry Salanto, Associate Director Research Colliers belum lama ini. Hanya tujuh kawasan industri yang berhasil mencatatkan transaksi.

Transaksi terbesar terjadi di Jababeka, yakni seluas 15 ha. Mereka menjual lahan kepada perusahaan yang sebelumnya sudah membeli lahan di Jababeka dan hendak ekspansi, terutama yang bisnisnya bergerak di bidang pergudangan dan otomotif.

Selanjutnya, Greenland International Industrial Center (GIIC), Delta Silicon, dan Modern Cikande masing-masing menjual lahan seluas 4 ha-6 ha. Lantas Karawang International Industrial City (KIIC), Bekasi Fajar, dan Millenium dengan luas kurang dari 2 ha.

Menurut Ferry, bisnis sektor ini masih belum pulih hingga akhir 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×