Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas menguat pada hari Senin, dibantu oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS). Laporan pekerjaan yang lebih lemah dari perkiraan menghidupkan kembali ekspektasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga tahun ini.
Senin (6/5) pukul 18.57 WIB, harga emas di pasar spot naik 0,7% menjadi US$ 2.318,13 per ons troi. Harga emas berjangka AS naik 0,8% menjadi US$ 2.326,70 per ons troi.
Carlo Alberto De Casa, analis pasar di Kinesis Money mengatakan, Investor masih mencerna data nonfarm payrolls dari AS pada hari Jumat. “Trennya tetap mendukung selama emas batangan tetap berada di atas US$ 2.280 dan saya melihat peluang bagus untuk melihat emas melonjak lagi ke US$ 2.350,” kata dia kepada Reuters.
Dolar AS merosot ke level terendah dalam sebulan setelah laporan ketenagakerjaan mengungkapkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan April. Selain itu, kenaikan upah tahunan turun di bawah 4% untuk pertama kalinya dalam hampir tiga tahun.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Rp 3.000 pada Senin (6/5), Intip Prospeknya hingga Akhir Tahun
Data tersebut meningkatkan spekulasi penurunan suku bunga di bulan September menjadi sekitar 69% pada hari Senin, menurut FedWatch Tool CME. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan dan membebani mata uang AS, yang menjadi acuan harga emas.
“Karena beberapa pejabat Fed dijadwalkan untuk menyampaikan pidato publik minggu ini, para pedagang emas akan dengan penuh semangat mendengarkan wawasan lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter bank sentral,” kata Ricardo Evangelista, analis senior di ActivTrades. Dia menambahkan bahwa ketegangan di Timur Tengah juga memberikan dukungan pada kenaikan harga emas.
Militer Israel pada hari Senin meminta warga sipil Palestina untuk mengevakuasi Rafah sebagai bagian dari operasi 'ruang lingkup terbatas'.
"Dari segi teknis, rintangan jangka pendek pertama yang dihadapi pembeli emas kemungkinan besar adalah zona resistensi jangka pendek US$ 2.350/US$ 2.365," kata Kelvin Wong, analis pasar senior untuk Asia Pasifik di OANDA.
Wong menambahkan, penembusan di atas level tersebut akan mengangkat harga emas ke resistensi langsung berikutnya di US$ 2.420 (area tertinggi sepanjang masa saat ini) dan US$ 2.450 pada tahap pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News