Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus corona atau covid-19, emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk masih mencatatkan kinerja yang apik. Emiten dengan kode KLBF itu membukukan pertumbuhan baik dari sisi penjualan maupun laba bersihnya.
Sepanjang tiga bulan pertama 2020, KLBF membukukan penjualan bersih hingga Rp 5,8 triliun. Jumlah ini bertumbuh 8,01% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 5,37 triliun.
Adapun penopang kenaikan penjualan di kuartal I 2020 ini berasal dari segmen distribusi dan logistik yang meningkat hingga 13,21% year on year (YoY) menjadi Rp 1,8 triliun.
Baca Juga: Ini 10 saham net sell terbesar investor asing pada perdagangan Kamis (30/4)
Setelahnya disusul oleh segmen nutrisi sebesar Rp 1,6 triliun atau meningkat 5,26% YoY. Untuk segmen obat resep, juga mengalami persentase pertumbuhan yang sama dengan segmen nutrisi, menjadi Rp 1,4 triliun.
Adapun penjualan paling mini dikontribusikan oleh produk kesehatan hingga Rp 996,19 miliar. Akan tetapi, kontribusi ini bertumbuh 6,94% YoY dari kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Sementara dilihat dari pasarnya, penjualan di pasar domestik masih mendominasi hingga Rp 5,51 triliun atau setara 95% dari total penjualan. Sisanya, Rp 284,84 miliar didominasi oleh pasar ekspsor.
Pertumbuhan penjualan yang dialami KLBF mampu mengimbangi beban pokok penjualan, sehingga laba bruto KLBF meningkat menjadi Rp 2,62 triliun dari sebelumnya Rp 2,5 triliun. Padahal beban pokok di kuartal I 2020 ini membengkak 10,8% menjadi Rp 3,18 triliun.
Baca Juga: Asing masuk, IHSG ditutup menguat 3,26% ke level 4.716,40, Kamis (30/4)
Kenaikan laba bruto diikuti oleh laba sebelum beban pajak penghasilan yang meningkat hingga 11,71% menjadi Rp 887,56 miliar. Laba ini terdorong pendapatan operasi lainnya sebesar Rp 57,89 miliar dari sebelumnya Rp 8,68 miliar.
Ada juga bagian atas laba entitas asosiasi sebesar Rp 279,29 juta, tahun sebelumnya tercatat rugi hingga Rp 154,69 juta.
Dalam keterbukaan informasi dijelaskan bahwa KLBF akan terus menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk, mengelola efektivitas kegiatan penjualan dan pemasaran, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya untuk mempertahankan tingkat laba sebelum pajak penghasilan.
Adapun untuk laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut terkerek 12.47% YoY menjadi Rp 669,27 miliar, dari sebelumnya Rp 595,07 miliar.
" Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional," ujar manajemen PT Kalbe Farma Tbk dalam keterbukaan informasi, Kamis (30/4)
Di tengah pandemi COVID-19, KLBF akan memperkuat layanan, memproduksi dan menyediakan produk-produk yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Untuk saat ini, KLBF masih optimistis mempertahankan target pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6% hingga 8%, Sementara target pertumbuhan laba bersihnya dijaga di angka 5% hingga 6%.
Baca Juga: IHSG menguat 2,59% ke 4.685 pada akhir perdagangan sesi I hari ini
Tahun ini, Klabe Farma menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 1 triliun untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Sepanjang tiga bulan pertama 2020 Kalbe Farma memiliki total aset hingga Rp 22,13 triliun, naik dari akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 20,26 triliun. Sementara, total liabilitas perusahaan juga terkerek 37,08% menjadi Rp 4,88 triliun. Ekuitas KLBF pun turut tumbuh 3,29% menjadi Rp 17,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News