Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli
Adapun untuk laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ikut terkerek 12.47% YoY menjadi Rp 669,27 miliar, dari sebelumnya Rp 595,07 miliar.
" Pertumbuhan laba bersih yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan penjualan bersih terutama disebabkan oleh peningkatan efisiensi di biaya operasional," ujar manajemen PT Kalbe Farma Tbk dalam keterbukaan informasi, Kamis (30/4)
Di tengah pandemi COVID-19, KLBF akan memperkuat layanan, memproduksi dan menyediakan produk-produk yang dapat meningkatkan kesehatan masyarakat.
Untuk saat ini, KLBF masih optimistis mempertahankan target pertumbuhan penjualan bersih sebesar 6% hingga 8%, Sementara target pertumbuhan laba bersihnya dijaga di angka 5% hingga 6%.
Baca Juga: IHSG menguat 2,59% ke 4.685 pada akhir perdagangan sesi I hari ini
Tahun ini, Klabe Farma menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) hingga Rp 1 triliun untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi.
Sepanjang tiga bulan pertama 2020 Kalbe Farma memiliki total aset hingga Rp 22,13 triliun, naik dari akhir tahun 2019 yang sebesar Rp 20,26 triliun. Sementara, total liabilitas perusahaan juga terkerek 37,08% menjadi Rp 4,88 triliun. Ekuitas KLBF pun turut tumbuh 3,29% menjadi Rp 17,26 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News