kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.464.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.685   22,00   0,13%
  • IDX 8.676   15,05   0,17%
  • KOMPAS100 1.195   2,99   0,25%
  • LQ45 850   1,61   0,19%
  • ISSI 313   0,51   0,16%
  • IDX30 435   1,16   0,27%
  • IDXHIDIV20 501   -0,20   -0,04%
  • IDX80 134   0,23   0,17%
  • IDXV30 138   -0,29   -0,21%
  • IDXQ30 138   0,21   0,15%

Penjualan Fajar Bumi dilakukan dua anak BUMI


Senin, 24 November 2014 / 07:15 WIB
Penjualan Fajar Bumi dilakukan dua anak BUMI
ILUSTRASI. Twibbon Hari Laut Sedunia 2023. 


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Aksi korporasi emiten batubara keluarga Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI), selalu menarik dicermati. Yang terbaru adalah divestasi 50% saham di PT Fajar Bumi Sakti (FBS) yang diumumkan Jumat (21/11).

Direktur BUMI Dileep Srivastava menjelaskan, perjanjian jual beli bersyarat (CSPA) FBS senilai US$ 130 juta kepada Jainson Holding Hong Kong Limited (Jainson) diteken dua anak usaha BUMI, Bumi Resources Investment dan Leap-Forward Resources Limited.

"Jainson adalah grup usaha pertambangan dan trading batubara dari India, dengan cakupan operasional di India, Hong Kong, dan Indonesia," ungkap dia pada KONTAN, pekan lalu. Leap-Forward adalah unit usaha khusus alias special purpose vehicle (SPV) yang sudah dijual tahun 2013.

Dalam laporan keuangan BUMI per 31 Maret 2013, divestasi Leap-Forward dilakukan PT Bumi Resources Investment (BRI). Kronologinya, pada 29 Agustus 2012, BRI meneken CSPA dengan PT Alam Cipta Manunggal. Kedua pihak memperbarui perjanjian pada 7 Januari dan 8 Maret 2013.

Isinya BRI sepakat menjual seluruh saham sebanyak 500 saham setara 50% kepemilikan Leap-Forward kepada Alam Cipta. Nilai transaksi ini senilai US$ 140 juta. Nilai ini disesuaikan, maksimum US$ 60 juta, mencerminkan nilai akhir Leap-Forward sebelum tanggal penutupan.

"Pembayaran pertama US$ 50 juta dilakukan maksimum pada 30 Juni 2013," tulis manajemen BUMI dalam laporan keuangan 31 Maret 2013. Sayang, Dileep enggan menjelaskan status Leap-Forward.

Berdasarkan catatan KONTAN, divestasi Leap-Forward untuk membayar utang. Tujuan ini sama dengan transaksi divestasi 50% FBS kepada Jainson. Dileep bilang, ini merupakan kelanjutan dari aksi pengurangan utang. BUMI, misalnya, telah rights issue 15,85 miliar saham senilai US$ 314 juta setara Rp 3,61 triliun untuk membayar utang.

Dana hasil rights issue untuk tiga kebutuhan. Pertama, US$ 14 juta atau setara Rp 161 miliar untuk memenuhi modal kerja dan pembayaran bunga utang. Kedua, dana rights issue senilai US$ 150 juta setara Rp 1,73 triliun untuk membayar sebagian utang ke China Investment Corporation (CIC).

Ketiga, BUMI akan menggunakan US$ 150 juta untuk melunasi utang ke Castleford Investment Holdings Ltd (Castleford). Harga saham BUMI turun 4,12% ke Rp 93 per saham, Jumat (21/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×