kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penjualan domestik naik, SMSM ingin tumbuh 15%


Rabu, 03 Mei 2017 / 22:55 WIB
Penjualan domestik naik, SMSM ingin tumbuh 15%


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Penjualan domestik PT Selamat Sempurna Tbk di triwulan pertama tahun ini mencapai Rp 252 miliar, tumbuh tumbuh 33% dibanding kuartal pertama tahun lalu.

Lidiana Widjojo, Sekretaris Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk mengatakan, peningkatan tersebut dikarenakan mulai berjalannya proyek-proyek infrastruktur dalam negeri sehingga membuat permintaan filter dan karoseri naik.

"Selain itu kegiatan usaha komoditas seperti perkebunan juga turut mengerek penjualan SMSM," ujarnya,  Rabu (3/5).

Untuk kuartal kedua, Lidiana mengatakan, SMSM cukup realistis dan cenderung konservatif menentukan target. Yang diutamakan perseroan ini ialah stabilitas bisnisnya sampai akhir tahun nanti. "Kami tetap sama menargetkan pertumbuhan 10-15% untuk kuartal selanjutnya sampai kuartal keempat nanti," katanya.

Sampai saat ini SMSM belum ada rencana ekspansi terhadap bisnisnya. Asal tahu saja, tahun ini SMSM sudah menggelontorkan capital expenditure Rp 100 miliar untuk peremajaan mesin produksi. SMSM memiliki kapasitas produksi untuk filter sebanyak 115 juta unit per tahun dan radiator sebanyak 2 juta unit per tahun. Untuk utilisasi masih sekitar 50-60% dan belum akan melakukan penambahan.

Lidiana mengatakan, manajemen perseroan lebih concern terhadap mitigasi risiko politik global di Asia Timur. Mengingat, bahan baku SMSM yakni baja, kebanyakan diimpor dari Korea Selatan. "Situasi politik yang tidak kondusif tentu berpotensi menghambat supply bagi kami," ujarnya.

SMSM masih mengimpor 60% kebutuhan bahan baku. Untuk baja, SMSM membeli dari produsen baja kenamaan seperti Posco dan Daeyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×