Reporter: Sopia Siregar | Editor: Test Test
JAKARTA. Nasib PT Davomas Abadi Tbk (DAVO) tahun ini tampaknya jauh dari bintang kemujuran. Penjualan mereka pada kuartal III 2009 ini anjlok dalam dan memaksa DAVO harus menanggung kerugian hingga ratusan miliar.
Sepanjang Januari sampai September 2009, penjualan emiten pengolah biji kakao ini anjlok dalam. Penjualan DAVO anjlok sampai 87% menjadi Rp 364,58 miliar saja. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, DAVO masih membukukan penjualan Rp 2,81 triliun.
Alhasil, DAVO juga harus rela menanggung rugi kotor mencapai Rp 641,35 miliar. Ini berarti, laba kotor DAVO harus turun sebesar 224,57% dari pencapaian mereka di 2008 yang sebesar Rp 514,85 miliar.
Belum lagi beban usaha yang melonjak tinggi 473,55% dari Rp 16,03 miliar pada kuartal III 2008 menjadi Rp 91,94 miliar pada kuartal III tahun ini. Mau tidak mau, kondisi ini menyeret DAVO membukukan rugi usaha hingga Rp 733,3 miliar dari laba usaha perusahaan tahun lalu sebesar Rp 498,82 miliar. Atau terjadi penurunan laba usaha sebesar 247% dari tahun lalu.
Anjloknya laba usaha juga menyeret bottom line DAVO. Sampai September 2009, DAVO harus menanggung rugi bersih hingga Rp 839, 85 miliar. Padahal pada periode yang sama tahun lalu, DAVO masih membukukan laba bersih Rp 249,95 miliar. Alhasil terjadi penurunan laba bersih hingga 436% ketimbang tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News