Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sebagai gambaran, tahun lalu UNTR membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 84,43 triliun atau turun 0,22% secara tahunan. Sementara laba bersihnya mencapai Rp 11,31 triliun atau naik tipis 1,68 triliun dari tahun 2018.
Meskipun pandemi Covid-19 berpotensi melemahkan permintaan alat berat Komatsu, Analis Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menilai pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terjadi akhir-akhir ini dapat menopang pendapatan UNTR.
Baca Juga: Curah hujan tinggi bikin penjualan alat berat United Tractors (UNTR) seret
“Analisis sensitivitas kami menunjukkan bahwa ketika rupiah terdepresiasi 10% terhadap dolar AS dari asumsi dasar kami sebesar Rp 14.000 per dolar AS, pendapatan UNTR pada tahun 2020 akan meningkat sekitar 9,8%,” tulis Stefanus dalam riset, Kamis (26/3).
Selain itu, UNTR juga tertolong dengan harga minyak mentah yang rendah, sehingga dapat menekan total biaya karena biaya bahan bakar berkontribusi sekitar 20% - 25% dari total biaya.
Stefanus mempertahankan rekomendasi beli saham UNTR tetapi dengan target harga yang lebih rendah yakni Rp 23.000 per saham. Pada perdagangan hari ini, saham UNTR ditutup menghijau 3,16% ke level Rp 15.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News