Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya harga komoditas batubara turut menjegal kinerja penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR). Melansir laporan bulanan, emiten alat berat ini mencatatkan penjualan 467 unit alat berat Komatsu sepanjang dua bulan pertama 2020 atau turun 44,2% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
Per Februari 2020, penjualan alat berat Komatsu hanya mencapai 216 unit. Jumlah ini turun 13,9% dari penjualan bulan Januari 2020 yang mencapai 251 unit dan turun 41,9% dibanding penjualan per Feburari 2019 yang mencapai 372 unit.
Baca Juga: Realisasi Kinerja UNTR di Awal 2020 Turun, tapi Bukan Karena Corona
Bukan hanya realisasi kinerja, saham entitas grup Astra ini juga berkinerja kurang oke. Meski dua hari ke belakang saham UNTR menguat berturut-turut, namun secara year-to-date saham UNTR masih memberi return -27,99%.
Meski demikian, Analis NH Korindo Sekuritas Meilki Darmawan menilai saham UNTR masih cukup atraktif dan menarik. Salah satu indikatornya adalah kondisi Price Earning Ratio (PER) yang sudah murah. Per Jumat (27/3) saham UNTR diperdagangkan dengan PER 5,11 kali.
UNTR juga dinilai memiliki bisnis yang terdiversifikasi dengan baik sehingga patut menjadi pilihan jangka panjang bagi investor.
Salah satu diversifikasi yang dilakukan adalah unit bisnis tambang emas yang dijalankan oleh PT Agincourt Resources dari tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan.
Tahun lalu, penjualan emas dari tambang ini mencapai 410.000 ons dengan pendapatan bersih sebesar Rp7,9 triliun atau sekitar 9,3% dari pendapatan konsolidasian.
“Saya mengestimasi UNTR berpotensi mencetak pendapatan sebesar Rp82,2 triliun dengan laba bersih sebesar Rp10,1 triliun tahun ini,” ujar Meilki kepada Kontan.co.id, Jumat (27/3).