kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peningkatan kasus Covid-19 membayangi, saham farmasi dan rumah sakit tambah menarik


Senin, 05 Juli 2021 / 07:50 WIB
Peningkatan kasus Covid-19 membayangi, saham farmasi dan rumah sakit tambah menarik


Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penambahan kasus Covid-19 harian di Indonesia terus meningkat. Pada Minggu (4/7) hingga pukul 12.00 WIB, data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mencatat, terdapat 27.233 penambahan kasus baru di Indonesia dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, terdapat  295.228 kasus aktif Covid-19 di Tanah Air. 

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas mencermati, prospek kinerja saham farmasi dan saham rumah sakit akan meningkat seiring dengan penambahan kasus Covid-19 di Indonesia. "Tapi untuk pergerakan sahamnya, bisa saja menjadi waktunya untuk melakukan penjualan, yang nantinya akan menjadi tekanan jual, sehingga sahamnya bisa turun dulu," kata Sukarno kepada Kontan.co.id, Minggu (4/7). 

Menurut catatan Kontan.co.id, dalam sepekan terakhir harga saham farmasi dan saham rumah sakit mayoritas bergerak di zona hijau. Penguatan harga paling tinggi dialami oleh saham Indofarma (INAF) hingga 27,03% menjadi Rp 3.290 per saham. 

Di sisi lain, terdapat beberapa saham yang mengalami penurunan harga. Saham rumah sakit Sarana Meditama Metropolitan (SAME) mengalami tekanan harga paling dalam hingga 7,41% dalam sepekan menjadi Rp 625 per saham. 

Baca Juga: Pemerintah diminta tanggung biaya obat pasien Covid-19 isolasi mandiri

Kendati saham farmasi dan rumah sakit mendapat sentimen positif dari pandemi Covid-19, pergerakan harga sahamnya beragam dipengaruhi oleh market maker yang memanfaatkan momentum ini untuk menaikkan harga sahamnya. Selain itu, adanya perbedaan pandangan trader saham yang akhirnya mempengaruhi strategi jual beli dalam rentang waktu singkat atau short term

Terhadap saham-saham yang sudah naik signifikan, Sukarno memperkirakan sahamnya berisiko mengalami koreksi terlebih dahulu. Walau begitu, tidak menutup kemungkinan sahamnya akan terkerek kembali setelah terkoreksi. 

Menurut catatan Kontan.co.id, terdapat beberapa saham farmasi dan saham rumah sakit yang naik drastis dalam sepekan terkahir, bahkan menyentuh dua digit. Saham-saham tersebut seperti Medikaloka Hermina (HEAL) yang menguat 13,73%, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) yang naik 10,38%, Indofarma (INAF) yang menguat 27,03%, dan Kimia Farma (KAEF) dengan peningkatan 16,79%. 

Baca Juga: Permintaan produk multivitamin hingga antibiotik Kalbe Farma (KLBF) meningkat 25%



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×