kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Peningkatan impor mengerek harga minyak WTI


Senin, 19 Februari 2018 / 19:39 WIB
Peningkatan impor mengerek harga minyak WTI
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Grace Olivia | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melanjutkan penguatan pada awal pekan ini. Tren pelemahan dollar AS dan peningkatan impor menjadi sentimen pendorong harga komoditas energi ini.

Mengutip Bloomberg, Senin (19/2) pukul 18.03 WIB, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Maret 2018 di Nymex diperdagangkan di level US$ 62,26 per barel, menguat 0,94% dibandingkan hari sebelumnya.

Indeks dollar AS pada pukul 18.28 WIB sedikit naik 0,05% ke level US$ 89,14. Analis PT Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar menilai, indeks dollar AS masih berpeluang melemah. Apalagi, Senin (19/2), pasar modal AS ditutup dalam rangka peringatan Hari Presiden. Jadi, harga minyak WTI bisa semakin menguat.

Sentimen positif juga masih berlanjut dari meningkatnya impor minyak di India dan China sepanjang Januari lalu. "Impor minyak mentah India naik menjadi 4,9 juta barel per hari, sedangkan impor China naik menjadi 9,6 juta barel per hari," jelas Deddy.

Analis Global Kapital Investama Berjangka, Nizar Hilmy menambahkan, konflik geopolitik di Timur Tengah yang kembali memanas juga mendorong penguatan harga minyak WTI. Pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sempat menyatakan bahwa negaranya tidak akan ragu mengkonfrontasi Iran di perbatasan Suriah.

Meski begitu, kedua analis sepakat harga minyak mentah secara fundamental tetap dibayangi sentimen negatif. Di antaranya, produksi minyak AS yang semakin tinggi dan indeks dollar AS berpeluang rebound. Ke depan, kedua sentimen ini yang paling berpengaruh untuk menghambat laju harga minyak mentah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×