Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat beberapa kali keluar masuk zona merah dan zona hijau. Namun, hingga penutupan sesi I, indeks pada akhirnya ditutup dengan penurunan 0,16% menjadi 4.913,37.
Sentimen pemilu legislatif masih menjadi salah satu motor utama penggerak indeks. Tapi disisi lain, kondisi bursa global dan regional yang cenderung negatif dalam tiga hari terakhir turut mempengaruhi pergerakan IHSG.
"Jadi, IHSG memang bergerak bervariasi dengan kecenderungan adanya aksi profit taking," tandas David Sutyanto, analis First Asia Capital, (8/4).
Memang, dalam beberapa hari terakhir IHSG memang terus mengalami reli. Sehingga, sekalinya ada sedikit sentimen negatif akan dimanfaatkan untuk aksi untung. Namun sepertinya support di level 4.870 bakal sulit ditembus. Sementara, David memperkirakan resistance -nya ada di range 4.930-4.950.
William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities menambahkan, ada satu sentimen positif tambahan yang bakal mengerek IHSG ke zona hijau. Yakni, "Pengumuman BI rate yang disinyalir tetap berada di level suku bunga saat ini atau bahkan diturunkan," tambahnya.
Sehingga, pola penguatan IHSG masih terbentuk dan akan menuju target resistance 4.986. Support masih terjaga dengan aman di level 4.903, bahkan cenderung untuk ditinggalkan.
"Sesi II, kami merekomendasikan saham ASII, UNVR, BBRI, BBNI, AKRA, EXCL, WTON, TOTL, dan SMBR," pungkas William.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News