Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street menguat pada awal perdagangan hari ini. Data tenaga kerja yang positif menjadi penopang pasar saham Amerika Serikat (AS).
Kamis (23/12) pukul 22.06 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,54% ke 35.951. Indeks S&P 500 naik 0,51% ke 4.720. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,28% ke 15.567.
Data terbaru menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran diadakan di bawah tingkat pra-pandemi tetapi tekanan harga terus meningkat, dengan ukuran inflasi yang mendasari mencatat kenaikan tahunan terbesar sejak 1980-an pada November.
Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) - ukuran inflasi pilihan Federal Reserve - naik 0,5% bulan lalu, sedikit di atas perkiraan ekonom sebesar 0,4%.
Baca Juga: Jumlah Investor Pasar Modal Meningkat 89,58%, Inovasi Teknologi Jadi Pendorongnya
Saham perusahaan yang berhubungan dengan perjalanan naik, dengan operator kasino Melco Resorts & Entertainment Ltd, Wynn Resorts dan MGM Resorts naik antara 3% dan 5% dalam perdagangan premarket. Southwest Airlines dan Delta Air Lines juga masing-masing naik sekitar 1%.
Dua produsen vaksin mengatakan vaksin mereka menawarkan perlindungan terhadap Omicron. Data Inggris menunjukkan Omicron dapat menyebabkan rawat inap yang lebih sedikit secara proporsional daripada varian virus corona Delta, mendukung kesimpulan yang dicapai di Afrika Selatan.
Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia, memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan tegas tentang virulensinya.
Baca Juga: IHSG Naik ke 6.555 Pada Kamis (23/12), Saham ARTO, EMTK, SKBM Dikoleksi Asing
S&P 500 dibuka mendekati rekor tertinggi pada Kamis setelah data awal menunjukkan varian Omicron dari virus corona tidak separah yang ditakuti, meredakan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap ekonomi global. S&P 500 berada di jalur untuk kenaikan 87% sejak akhir 2018, kinerja tiga tahun terbaiknya dalam lebih dari dua dekade.
"Tahun 2022 sebenarnya akan menjadi tahun yang lebih baik daripada yang diperkirakan orang saat ini," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research kepada Reuters. Dia menambahkan, ekonomi mulai berjalan dan gangguan rantai pasokan mereda.
Dengan volume perdagangan yang lebih tipis dari biasanya menjelang liburan Natal dan Tahun Baru, indeks utama Wall Street tampaknya akan mengakhiri minggu yang singkat dengan catatan yang kuat.
Baca Juga: Rupiah Jisdor Menguat 0,09% ke Rp 14.251 per Dolar AS pada Perdagangan Kamis (23/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News