kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penguatan tembaga terhadang libur imlek


Senin, 23 Januari 2017 / 18:57 WIB
Penguatan tembaga terhadang libur imlek


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Setelah pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke 45 akhir pekan lalu harga komoditas tembaga pun terus mengalami penguatan.

Pucuk pimpinan negeri Paman Sam itu ternyata justru semakin memberikan sentimen negatif bagi dollar AS sehingga melambungkan harga logam industri dan aset save haven. Diperkirakan harga tembaga akan terus menguat hingga libur tahun baru China.

Mengutip Bloomberg, harga tembaga kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange tercatat menguat 0,15% ke level US$ 5.748 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan sepekan terakhir harganya malah menunjukkan koreksi sekitar 2,7%.

Andri Hardianto, analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan penguatan yang terjadi kali ini murni terjadi karena imbas pelantikan Donald Trump dan pidato pelantikannya yang tidak diterima publik.

Menurutnya kondisi itu membuat posisi dollar AS semakin negatif sehingga investor bergerak untuk mencari aset yang lebih menguntungkan seperti komoditas logam industri dan aset safe haven. “Kenaikannya karena ada spekulatif buy. Apalagi dollar juga turun terus,” terangnya kepada KONTAN, Senin (23/1).

Sayang ia melihat peluang penguatan ini tidak akan berlangsung lama. Kata Andri ketika tiba libur Tahun Baru China (Imlek) pada Jumat (27/1) harga tembaga berpotensi mengalami koreksi dan cenderung bergerak sideways. Terhentinya perdagangan di negeri tirai bambu selama sekitar sepekan diyakini akan turut berimbas pada pergerakan harga tembaga.

“Kemungkinan tembaga baru kembali menguat setelah adanya rilis data manufaktur China pada 3 Februari. Kalau hasilnya positif, bisa kembali menguat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×