Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia akhirnya mampu mengangkat pergerakan rupiah di akhir pekan. Namun, penguatan rupiah terbatas menjelang rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS).
Di pasar Spot, Jumat (5/2) rupiah menguat 0,12% ke level Rp 13.624 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah Bank Indonesia, rupiah menguat tipis 0,06% ke level Rp 13.653 per dollar AS.
Analis PT SoeGee Futures Nizar Hilmy mengatakan, penguatan rupiah berkat data Produk Domestik Bruto (PDB) yang berada di angka 4,79% sepanjang tahun 2015. Pertumbuhan tersebut sebenarnya melambat jika dibandingkan dengan tahun 2014 sebesar 5,02%.
Namun secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2015 sebesar 5,04% berada di atas proyeksi sebesar 4,9%. "Pencapaian ini membuktikan bahwa program ekonomi serta stimulus pemerintah membuahkan hasil," ujar Nizar.
Pelaku pasar menyambut positif data ekonomi Indonesia. Rupiah pun sempat bertengger di kisaran Rp 13.500 per dollar AS. Namun, penguatan rupiah terbatas oleh antisipasi data tenaga kerja Amerika Serikat yang akan diliris nanti malam.
Di antaranya data tingkat pengangguran yang diprediksi tetap pada level 5% dan Non Farm Employment Change yang diprediksi turun ke angka 189.000 dari sebelumnya 292.000. "Data tersebut penting karena menjadi tolak ukur arah kebijakan The Fed," imbuh Nizar.
Jika nantinya data AS negatif, Nizar menduga rupiah dapat melanjutkan penguatan di awal pekan depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News